Korut: AS Tembak Jatuh Rudal Pyongyang Dianggap Deklarasi Perang!
Selasa, 07 Maret 2023 - 11:59 WIB
Militer AS dan Korea Selatan juga bersiap untuk menghidupkan kembali latihan terbesar mereka akhir bulan ini.
Latihan lapangan, yang dikenal sebagai Warrior Shield FTX, akan mencakup pendaratan amfibi dan dijalankan bersamaan dengan latihan Freedom Shield, pelatihan pos komando yang disimulasikan komputer yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan pertahanan dan respons.
Kim Yo-jong memperingatkan pada hari Selasa bahwa Korea Utara siap untuk mengambil tindakan "luar biasa" terhadap latihan tempur gabungan AS-Korea Selatan.
“Kami mengawasi gerakan militer yang gelisah oleh pasukan AS dan militer boneka Korea Selatan dan selalu siaga untuk mengambil tindakan yang tepat, cepat dan luar biasa kapan saja sesuai penilaian kami,” katanya.
Kim Yo-jong telah berulang kali memperingatkan terhadap peningkatan kehadiran AS di semenanjung Korea, dengan mengancam rudal Korea Utara akan menargetkan kawasan Pasifik.
Dalam pernyataan terpisah pada hari Selasa, Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyebut penerbangan pesawat pengebom B-52 AS sebagai provokasi sembrono yang mendorong situasi di semenanjung “lebih dalam ke jurang maut”.
Sekitar 28.500 tentara AS ditempatkan di Korea Selatan sebagai warisan Perang Korea 1950-1953, yang berakhir dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian damai, membuat negara-negara tersebut secara teknis masih berperang.
Latihan lapangan, yang dikenal sebagai Warrior Shield FTX, akan mencakup pendaratan amfibi dan dijalankan bersamaan dengan latihan Freedom Shield, pelatihan pos komando yang disimulasikan komputer yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan pertahanan dan respons.
Kim Yo-jong memperingatkan pada hari Selasa bahwa Korea Utara siap untuk mengambil tindakan "luar biasa" terhadap latihan tempur gabungan AS-Korea Selatan.
“Kami mengawasi gerakan militer yang gelisah oleh pasukan AS dan militer boneka Korea Selatan dan selalu siaga untuk mengambil tindakan yang tepat, cepat dan luar biasa kapan saja sesuai penilaian kami,” katanya.
Kim Yo-jong telah berulang kali memperingatkan terhadap peningkatan kehadiran AS di semenanjung Korea, dengan mengancam rudal Korea Utara akan menargetkan kawasan Pasifik.
Dalam pernyataan terpisah pada hari Selasa, Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyebut penerbangan pesawat pengebom B-52 AS sebagai provokasi sembrono yang mendorong situasi di semenanjung “lebih dalam ke jurang maut”.
Sekitar 28.500 tentara AS ditempatkan di Korea Selatan sebagai warisan Perang Korea 1950-1953, yang berakhir dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian damai, membuat negara-negara tersebut secara teknis masih berperang.
(min)
tulis komentar anda