Iran Berupaya Memperoleh Sistem Rudal S-400 Rusia, Israel Ketir-ketir

Jum'at, 03 Maret 2023 - 07:55 WIB
Israel sejauh ini memiliki kebijakan netralitas dalam berurusan dengan Rusia. Ini berarti bahwa Israel hanya mengirim bantuan kemanusiaan ke Ukraina tetapi bukan dukungan atau sumber daya militer.

Namun, Israel telah mengeklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap pabrik militer Iran. Ini telah menyebabkan ancaman terselubung, ke Israel, dari Rusia.

“Saya pikir kita bergerak ke titik bahwa peluang sukses untuk melakukan sesuatu yang efektif secara militer semakin tipis,” kata Profesor Avner Cohen, seorang sarjana terkemuka Israel-Amerika tentang proliferasi nuklir dalam sebuah wawancara dengan The Jerusalem Post, yang dilansir Jumat (3/3/2023).

Pemimpin Israel sebelumnya mengisyaratkan bahwa menyerang Iran harus sesegera mungkin sebelum Teheran memperoleh senjata canggih.

"Semakin lama Anda menunggu, semakin sulit jadinya," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang serangan terhadap Iran pada konferensi keamanan di Tel Aviv.

“Kami sudah menunggu sangat lama. Saya dapat memberitahu Anda bahwa saya akan melakukan segala daya saya untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.”

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby mengatakan bahwa Teheran telah mengirim amunisi ke Rusia tahun lalu.

“Kami percaya Rusia mungkin memberikan kerja sama pertahanan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Iran, termasuk rudal, elektronik, dan pertahanan udara. Kami percaya bahwa Rusia mungkin memberi Iran jet tempur,” kata Kirby.

Israel juga memilih resolusi yang menyerukan Rusia untuk menarik diri dari Ukraina. Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Alekseyevich Nebenzya menanggapi dengan menyatakan, kepada seluruh panel, “Menjadi sangat jelas bahwa krisis Ukraina hanyalah katalisator yang membantu Russophobia biadab ini muncul ke permukaan dan mencemari semua elite Amerika dan Eropa.”

Menambah konflik hubungan antara Rusia dan Israel, Moskow melarang Badan Yahudi di Rusia dan menyatakan bahwa itu akan dianggap sebagai "agen asing".
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More