Menteri Israel: Kota Huwara Palestina Perlu Dilenyapkan

Kamis, 02 Maret 2023 - 10:50 WIB
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich serukan pelenyapan Huwara, kota Palestina di Tepi Barat. Foto/REUTERS
TEL AVIV - Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich telah menyerukan militer Zionis untuk melenyapkan Huwara, kota Palestina di Tepi Barat.

Komentar Smotrich, yang muncul beberapa hari setelah kelompok pemukim Yahudi mengepung kota itu sebagai pembalasan atas serangan warga Palestina, dianggap sebagai "hasutan untuk kejahatan perang".

Berbicara di sebuah konferensi bisnis pada hari Rabu, Smotrich ditanya mengapa dia me-like tweet pada Minggu malam oleh seorang anggota dewan daerah yang menyerukan penghancuran Huwara.

Baca juga: Anggota Parlemen Israel: Kami Ingin Bakar Desa-desa Palestina





Menteri itu mengatakan bahwa dia menyukai tweet tersebut, “karena menurut saya Huwara perlu dilenyapkan. Saya pikir Negara Israel harus melakukannya.”

Seorang warga Palestina di Huwara ditembak mati ketika para pemukim Yahudi mengamuk di kota itu selama beberapa jam pada hari Minggu.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa dua orang lainnya ditembak dan terluka, sementara puluhan lainnya menderita luka. Para pemukim membakar mobil dan rumah di desa-desa kota tersebut, sebelum polisi Israel meredam kekerasan.

Kerusuhan pecah beberapa jam setelah dua bersaudara asal Israel ditembak mati oleh pria bersenjata Palestina di pemukiman Har Bracha, lima kilometer dari Huwara. Pemukiman tersebut adalah salah satu dari ratusan pemukiman di Tepi Barat, yang semuanya dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Pembangunan pemukiman dihentikan oleh Perdana Menteri Ariel Sharon pada tahun 2004, tetapi pos-pos mulai dibangun lagi di bawah Perdana Menteri saat ini; Benjamin Netanyahu, pada tahun 2012.

Hingga saat ini, pemerintah Israel telah secara resmi menyetujui 132 pemukiman tersebut, sementara 147 lainnya tetap ilegal di bawah hukum Israel. Angka itu bersumber dari aktivis perdamaian Israel.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More