Cerita Warga Ukraina Jatuhkan Drone Tempur Rusia dengan Senapan Tentara Merah

Kamis, 02 Maret 2023 - 07:22 WIB
Sejak Oktober, Ukraina telah membangun pertahanan udaranya, dengan sekutu Barat berjanji dan memasok sistem rudal anti-udara modern yang mampu menembak jatuh banyak rudal dan drone. Serangan Rusia juga menjadi lebih jarang dan berat.

"Saat ini kami tidak mendapatkan banyak peringatan, ini adalah periode yang kurang lebih tenang," kata Mykola.

Selama jeda, dia menggunakan tablet untuk mengawasi peta elektronik yang menunjukkan serangan drone secara real time, sementara walkie-talkie berderak di mejanya.

"Dua Shahed dihancurkan di Dnipro," ujarnya, menjelaskan pada satu titik kejadian, mengacu pada kota di Ukraina timur.

Duduk di sofa, seorang mahasiswa ilmu komputer berusia 19 tahun, yang bernama Valdemar, membongkar dan membersihkan salah satu unit senjata Degtyaryov, sementara ayahnya yang berusia 56 tahun, "Customs", membersihkan Kalashnikov.

Jam malam dimulai pada pukul 23.00 waktu setempat, yang ternyata merupakan malam yang tenang di Kiev, tanpa suara sirene serangan udara.

Kabut Adalah yang Terburuk



Untuk menghabiskan waktu, Smak memindahkan figur mini di atas papan, memainkan game strategi Inggris bernama "Blood Bowl" secara online dengan putranya yang berusia 13 tahun di Belanda.

Relawan tidur di tempat tidur dan kursi, sementara Mykola tetap berjaga sampai pukul 05.00 pagi, ketika tim bangun dengan kopi dalam cuaca yang sangat dingin.

Agar tetap jeli, beberapa anggota tim naik ke bukit dengan senjata mereka dan mengambil posisi sebagai latihan.

Di ruang istirahat, Valdemar mengarahkan laras panjang senapan mesin Degtyaryov ke arah selatan.

"Hal terburuk adalah kabut," katanya.

"Ketika Anda dapat mendengar drone terbang, tetapi Anda tidak dapat melihatnya, dan kemudian Anda mendengarnya mengenai sasaran," ujarnya.

"Kami adalah garis pertahanan terakhir," kata Mykola, dengan teropong di lehernya.

“Jika ada sesuatu seperti Iron Dome di Israel, saya akan senang,” imbuh dia, merujuk pada terobosan sistem pertahanan udara negara Timur Tengah tersebut, seperti dikutip AFP, Kamis (2/3/2023).
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More