Profil Shamima Begum, Wanita Inggris yang Gabung ISIS di Suriah
Senin, 27 Februari 2023 - 14:34 WIB
JAKARTA - Shamina Begum jadi pemberitaan lagi setelah gagal kembali ke negara asalnya, Inggris, setelah dia bergabung dengan kelompok Islamic State atau ISIS di Suriah.
Perempuan muda ini ditolak pulang setelah proses pencopotan kewarganegaraannya selesai pada 2019 lalu.
Kementerian Dalam Negeri Inggris mencopot kewarganegaraannya karena dia dianggap menjadi ancaman keamanan nasional dan memicu peningkatan terorisme.
Kelompok HAM Amnesty International mengecam penolakan pulang Shamima Begum oleh pemerintah Inggris, menggambarkan keputusan pemerintah “sangat mengecewakan”.
"Kekuasaan untuk mengusir warga negara seperti ini seharusnya tidak ada di dunia modern, apalagi ketika kita berbicara tentang seseorang yang dieksploitasi secara serius sebagai seorang anak," kata Steve Valdez-Symonds, aktivis kelompok hak pengungsi dan migran Inggris.
Begum kini berusia 23 tahun dan tinggal di sebuah kamp di Suriah utara. Menurut Human Rights Watch, kamp tersebut merupakan kamp penahanan dengan kondisi yang memprihatinkan dan seringkali terdapat perlakuan tidak manusiawi di dalamnya.
Begum diketahui telah meninggalkan London ketika masih berusia 15 tahun bersama dengan kedua teman sekolahnya. Mereka semua berasal dari Bethnal Green Academy di London timur.
Mengutip laporan CBS, menurut keterangan dari saudara perempuannya yang berbicara kepada anggota Parlemen Inggris, Begum tidak terindikasi di bawah pengaruh ekstremisme Islam sebelum meninggalkan London.
Perempuan muda ini ditolak pulang setelah proses pencopotan kewarganegaraannya selesai pada 2019 lalu.
Kementerian Dalam Negeri Inggris mencopot kewarganegaraannya karena dia dianggap menjadi ancaman keamanan nasional dan memicu peningkatan terorisme.
Kelompok HAM Amnesty International mengecam penolakan pulang Shamima Begum oleh pemerintah Inggris, menggambarkan keputusan pemerintah “sangat mengecewakan”.
"Kekuasaan untuk mengusir warga negara seperti ini seharusnya tidak ada di dunia modern, apalagi ketika kita berbicara tentang seseorang yang dieksploitasi secara serius sebagai seorang anak," kata Steve Valdez-Symonds, aktivis kelompok hak pengungsi dan migran Inggris.
Begum kini berusia 23 tahun dan tinggal di sebuah kamp di Suriah utara. Menurut Human Rights Watch, kamp tersebut merupakan kamp penahanan dengan kondisi yang memprihatinkan dan seringkali terdapat perlakuan tidak manusiawi di dalamnya.
Begum diketahui telah meninggalkan London ketika masih berusia 15 tahun bersama dengan kedua teman sekolahnya. Mereka semua berasal dari Bethnal Green Academy di London timur.
Mengutip laporan CBS, menurut keterangan dari saudara perempuannya yang berbicara kepada anggota Parlemen Inggris, Begum tidak terindikasi di bawah pengaruh ekstremisme Islam sebelum meninggalkan London.
tulis komentar anda