4 Negara Pecahan Uni Soviet yang Menjadi Musuh Rusia
Sabtu, 25 Februari 2023 - 06:30 WIB
MOSKOW - Rusia merupakan salah satu negara pecahan Uni Soviet yang sangat besar dan kuat. Rupanya, ada beberapa negara pecahan Soviet lain yang menjadi “musuh” Rusia dan turut memberikan sanksi kepada negara itu atas serangannya kepada Ukraina.
Berikut adalah 4 negara yang menjadi “musuh” Rusia.
1. Ukraina
Ukraina merupakan negara pecahan Uni Soviet yang sampai saat ini masih terlibat perang dengan Rusia. Seperti diketahui, Rusia mulai melancarkan serangan kepada Ukraina sejak Februari 2022 lalu.
Alasannya, adalah ingin melindungi para etnis Rusia. Selain itu, Rusia juga tidak menginginkan Ukraina bergabung dengan NATO.
Menurut data yang tercantum dalam laman United Nations Human Rights, total korban di Ukraina selama 24 Februari 2022 sampai 2 Januari 2023 mencapai 17.994 jiwa.
Dari jumlah tersebut, 6.919 jiwa dinyatakan tewas, sementara sisanya mengalami luka-luka. Sebagian besar korban yang berjatuhan akibat terkena ledakan serangan udara, roket ganda, hingga misil.
2. Lithuania
Tidak secara eksplisit menyebut sebagai musuh Rusia, namun hubungan Lithuania negara pimpinan Vladimir Putin itu sempat merenggang.
Berikut adalah 4 negara yang menjadi “musuh” Rusia.
1. Ukraina
Ukraina merupakan negara pecahan Uni Soviet yang sampai saat ini masih terlibat perang dengan Rusia. Seperti diketahui, Rusia mulai melancarkan serangan kepada Ukraina sejak Februari 2022 lalu.
Alasannya, adalah ingin melindungi para etnis Rusia. Selain itu, Rusia juga tidak menginginkan Ukraina bergabung dengan NATO.
Menurut data yang tercantum dalam laman United Nations Human Rights, total korban di Ukraina selama 24 Februari 2022 sampai 2 Januari 2023 mencapai 17.994 jiwa.
Dari jumlah tersebut, 6.919 jiwa dinyatakan tewas, sementara sisanya mengalami luka-luka. Sebagian besar korban yang berjatuhan akibat terkena ledakan serangan udara, roket ganda, hingga misil.
2. Lithuania
Tidak secara eksplisit menyebut sebagai musuh Rusia, namun hubungan Lithuania negara pimpinan Vladimir Putin itu sempat merenggang.
tulis komentar anda