Pasukan Khusus Afghanistan yang Dilatih AS Berperang untuk Putin
Sabtu, 25 Februari 2023 - 05:30 WIB
Menurut beberapa laporan, pasukan khusus Afghanistan ini melarikan diri ke Iran, di mana mereka direkrut tentara bayaran Rusia yang disebut Wagner Group, yang menjanjikan gaji yang baik dan membantu memindahkan keluarga mereka.
Di awal saluran Telegram yang berafiliasi dengan Wagner Group memposting video helikopter Angkatan Darat Afghanistan yang dibeli AS yang sekarang digunakan tentara Ukraina.
Tetapi ketika pertempuran meningkat di Bakhmut, yang telah menjadi garis depan dalam kemajuan Rusia, Wagner-lah yang mengerahkan pasukan khusus Afghanistan dan memasang iklan perekrutan di Telegram.
Militer AS menghabiskan ratusan miliar dolar untuk melatih pasukan khusus Afghanistan. Mereka juga menghabiskan ratusan miliar dolar untuk melatih tentara Ukraina sejak 2014 dan menggelontorkan uang ke dalam konflik.
“Dan sekarang, sama seperti ketika pejuang Mujahidin yang didukung AS dari invasi Afghanistan Soviet menggunakan pelatihan dan senjata AS sendiri untuk berperang melawan mereka selama perang AS-Afghanistan, sepertinya ayam-ayam AS pulang untuk bertengger sekali lagi di Ukraina,” ungkap laporan Middle East Monitor.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
Di awal saluran Telegram yang berafiliasi dengan Wagner Group memposting video helikopter Angkatan Darat Afghanistan yang dibeli AS yang sekarang digunakan tentara Ukraina.
Tetapi ketika pertempuran meningkat di Bakhmut, yang telah menjadi garis depan dalam kemajuan Rusia, Wagner-lah yang mengerahkan pasukan khusus Afghanistan dan memasang iklan perekrutan di Telegram.
Militer AS menghabiskan ratusan miliar dolar untuk melatih pasukan khusus Afghanistan. Mereka juga menghabiskan ratusan miliar dolar untuk melatih tentara Ukraina sejak 2014 dan menggelontorkan uang ke dalam konflik.
“Dan sekarang, sama seperti ketika pejuang Mujahidin yang didukung AS dari invasi Afghanistan Soviet menggunakan pelatihan dan senjata AS sendiri untuk berperang melawan mereka selama perang AS-Afghanistan, sepertinya ayam-ayam AS pulang untuk bertengger sekali lagi di Ukraina,” ungkap laporan Middle East Monitor.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
(sya)
tulis komentar anda