Bos Tentara Bayaran Rusia Tuding Petinggi Militer Berkhianat, Ingin Hancurkan Wagner
Rabu, 22 Februari 2023 - 13:08 WIB
Pada Selasa, dia kehilangan kesabaran dan pada satu titik berteriak. “Hanya ada oposisi langsung yang terjadi (untuk upaya memperlengkapi para pejuang Wagner),” tegas dia dalam pesan suara awal di saluran Telegramnya.
“Ini bisa disamakan dengan pengkhianatan tingkat tinggi. Kepala staf umum dan menteri pertahanan memberikan perintah kanan dan kiri, tidak hanya untuk tidak memberikan amunisi kepada Wagner PMC (perusahaan militer swasta), tetapi juga tidak untuk membantunya dengan transportasi udara,” tuduh Prigozhin.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia bereaksi dengan pernyataan yang mengatakan para pejabat militer melakukan semua yang mereka bisa untuk memasok para pejuang.
“Oleh karena itu, semua pernyataan yang diduga dibuat atas nama unit penyerangan tentang kekurangan amunisi sama sekali tidak benar,” ujar Kemhan Rusia, tanpa menyebut nama Wagner.
“Upaya untuk membuat perpecahan dalam mekanisme interaksi yang erat dan dukungan antara unit-unit kelompok (pertempuran) Rusia adalah kontraproduktif dan bekerja semata-mata untuk kepentingan musuh,” papar Kemhan Rusia.
Prigozhin juga mengatakan pejabat senior telah menolak permintaan sekop khusus untuk menggali parit.
Dia menuduh para petinggi memutuskan "orang harus mati ketika itu nyaman bagi mereka," dan mengatakan pejuang Wagner "berjatuhan seperti lalat" karena tidak adanya pasokan yang diperlukan.
Dalam pesan blak-blakan pada Senin, dia mengeluh pejabat yang tidak disebutkan namanya menolak pasokan Wagner karena permusuhan pribadi terhadapnya, dan dia diminta untuk "meminta maaf dan patuh" untuk memperbaiki situasi.
Kementerian Pertahanan sebelumnya mengatakan Wagner tidak berada di bawah kendalinya meskipun milisi bergantung pada negara untuk beberapa senjata dan logistik.
Tatiana Stanovaya, kepala konsultan politik R.Politik, mengatakan ledakan kemarahan Prigozhin pada Senin tampak seperti "tindakan putus asa" yang ditujukan untuk "mendekati Putin".
“Ini bisa disamakan dengan pengkhianatan tingkat tinggi. Kepala staf umum dan menteri pertahanan memberikan perintah kanan dan kiri, tidak hanya untuk tidak memberikan amunisi kepada Wagner PMC (perusahaan militer swasta), tetapi juga tidak untuk membantunya dengan transportasi udara,” tuduh Prigozhin.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia bereaksi dengan pernyataan yang mengatakan para pejabat militer melakukan semua yang mereka bisa untuk memasok para pejuang.
“Oleh karena itu, semua pernyataan yang diduga dibuat atas nama unit penyerangan tentang kekurangan amunisi sama sekali tidak benar,” ujar Kemhan Rusia, tanpa menyebut nama Wagner.
“Upaya untuk membuat perpecahan dalam mekanisme interaksi yang erat dan dukungan antara unit-unit kelompok (pertempuran) Rusia adalah kontraproduktif dan bekerja semata-mata untuk kepentingan musuh,” papar Kemhan Rusia.
Prigozhin juga mengatakan pejabat senior telah menolak permintaan sekop khusus untuk menggali parit.
Dia menuduh para petinggi memutuskan "orang harus mati ketika itu nyaman bagi mereka," dan mengatakan pejuang Wagner "berjatuhan seperti lalat" karena tidak adanya pasokan yang diperlukan.
Dalam pesan blak-blakan pada Senin, dia mengeluh pejabat yang tidak disebutkan namanya menolak pasokan Wagner karena permusuhan pribadi terhadapnya, dan dia diminta untuk "meminta maaf dan patuh" untuk memperbaiki situasi.
Kementerian Pertahanan sebelumnya mengatakan Wagner tidak berada di bawah kendalinya meskipun milisi bergantung pada negara untuk beberapa senjata dan logistik.
Tatiana Stanovaya, kepala konsultan politik R.Politik, mengatakan ledakan kemarahan Prigozhin pada Senin tampak seperti "tindakan putus asa" yang ditujukan untuk "mendekati Putin".
Lihat Juga :
tulis komentar anda