Hari Ke-4 Kebakaran Kapal Perang AS, Panasnya 538 Derajat Celsius
Kamis, 16 Juli 2020 - 09:24 WIB
SAN DIEGO - Kebakaran dan ledakan yang melanda kapal perang Amerika Serikat (AS), USS Bonhomme Richard, telah memasuki hari keempat pada Rabu waktu setempat. Suhu di lokasi kebakaran mencapai 1.000 derajat Fahrenheit (538 derajat Celsius), panas yang bisa melunakkan baja.
Korban luka juga dilaporkan bertambah lebih dari 60 orang yang terdiri dari para pelaut Amerika Serikat dan pekerja sipil.
Para petuga pemadam kebakaran mencoba masuk lebih dalam ke kompartemen untuk menemukan setiap titik panas yang membara. Upaya mereka dilakukan dengan susah payah.
Para ahli mengatakan kobaran api yang besar itu menggambarkan betapa sulitnya kebakaran dipadamkan ketika kebakaran melanda sebuah kapal perang.
Ada kantong-kantong api di sepanjang kapal serbu amfibi sepanjang 840 kaki (255 meter) tersebut yang telah menyala sejak Minggu pagi. (Baca: Kapal Perang AS Terbakar dan Meledak di San Diego, 21 Orang Terluka )
Kebakaran dilaporkan pertama kali di area yang lebih rendah di mana kendaraan lapis baja diparkir dan di mana kardus berat, kain lap dan perlengkapan pemeliharaan lainnya disimpan. Para pejabat Angkatan Laut mengatakan api mulai naik ke dek—area hanggar yang luas—dan area lepas landas.
"Semua kebakaran kapal sulit untuk dilawan," kata pengacara maritim Rod Sullivan, yang bertugas di Angkatan Laut, seperti dikutip NBC San Diego, Kamis (16/7/2020). "Sangat sulit untuk memadamkan oksigen di ruang dek terbuka, dan kemudian mengikuti nyala api ke semua sudut di atas kapal."
Menurutnya, tidak jarang kebakaran kapal memakan waktu berhari-hari untuk dipadamkan. Dia mencontohkan kebakaran bulan lalu yang melanda sebuah kapal kargo pengangkut mobil di Jacksonville, Florida, yang berlangsung hingga delapan hari.
Kapala perang USS Bonhomme Richard telah menjalani perawatan sejak 2018, sehingga ada beberapa peralatan serta puing-puing di sekitar kapal yang menghalangi tugas pemadam kebakaran. Salah satu sistem pencegah kebakaran kapal juga dinonaktifkan karena proyek pemeliharaan. (Baca juga: Kapal Perang AS yang Meledak Harganya Rp10, 9 Triliun, 57 Orang Terluka )
Korban luka juga dilaporkan bertambah lebih dari 60 orang yang terdiri dari para pelaut Amerika Serikat dan pekerja sipil.
Para petuga pemadam kebakaran mencoba masuk lebih dalam ke kompartemen untuk menemukan setiap titik panas yang membara. Upaya mereka dilakukan dengan susah payah.
Para ahli mengatakan kobaran api yang besar itu menggambarkan betapa sulitnya kebakaran dipadamkan ketika kebakaran melanda sebuah kapal perang.
Ada kantong-kantong api di sepanjang kapal serbu amfibi sepanjang 840 kaki (255 meter) tersebut yang telah menyala sejak Minggu pagi. (Baca: Kapal Perang AS Terbakar dan Meledak di San Diego, 21 Orang Terluka )
Kebakaran dilaporkan pertama kali di area yang lebih rendah di mana kendaraan lapis baja diparkir dan di mana kardus berat, kain lap dan perlengkapan pemeliharaan lainnya disimpan. Para pejabat Angkatan Laut mengatakan api mulai naik ke dek—area hanggar yang luas—dan area lepas landas.
"Semua kebakaran kapal sulit untuk dilawan," kata pengacara maritim Rod Sullivan, yang bertugas di Angkatan Laut, seperti dikutip NBC San Diego, Kamis (16/7/2020). "Sangat sulit untuk memadamkan oksigen di ruang dek terbuka, dan kemudian mengikuti nyala api ke semua sudut di atas kapal."
Menurutnya, tidak jarang kebakaran kapal memakan waktu berhari-hari untuk dipadamkan. Dia mencontohkan kebakaran bulan lalu yang melanda sebuah kapal kargo pengangkut mobil di Jacksonville, Florida, yang berlangsung hingga delapan hari.
Kapala perang USS Bonhomme Richard telah menjalani perawatan sejak 2018, sehingga ada beberapa peralatan serta puing-puing di sekitar kapal yang menghalangi tugas pemadam kebakaran. Salah satu sistem pencegah kebakaran kapal juga dinonaktifkan karena proyek pemeliharaan. (Baca juga: Kapal Perang AS yang Meledak Harganya Rp10, 9 Triliun, 57 Orang Terluka )
tulis komentar anda