Israel Dilaporkan Beli Pulau dari Bahrain dalam Langkah Normalisasi Terbaru

Minggu, 19 Februari 2023 - 01:02 WIB
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dan Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al-Zayani mengikuti konferensi pers di Manama, Bahrain, 30 September 2021. Foto/REUTERS/Hamad I Mohammed
MANAMA - Israel dilaporkan telah "membeli satu pulau" dari Bahrain, yang memicu kritik dari para aktivis yang menentang normalisasi yang sedang berlangsung antara kedua negara.

Berita pembelian pulau tersebut awalnya diumumkan oleh TV7 Israel News, sebelum dihapus setelah disiarkan, menurut Al-Mayadeen.

Namun, beberapa pengguna media sosial berhasil men-screenshot laporan media Israel tersebut sebelum dihapus.

Menurut laporan itu, perusahaan Israel Himnota, yang dimiliki Dana Nasional Yahudi (JNF), organisasi "amal" yang telah lama digunakan negara apartheid untuk mengambil alih tanah Palestina dan mengaburkan kejahatan perang Israel, memperoleh pulau pribadi dengan membeli senilai USD21,5 juta dalam lelang.





Pulau seluas 9.554 meter persegi itu akan digunakan untuk proyek investasi dan dapat digunakan untuk mengevakuasi warga Israel jika terjadi perang.

Avery Shnayer, yang berada di dewan direksi perusahaan, mengatakan pembicaraan akan diadakan dengan pemerintah Bahrain yang "bersahabat" untuk mengalihkan kedaulatan atas pulau itu ke Israel.

Aktivis hak asasi manusia Maryam AlKhawaja termasuk di antara orang-orang Bahrain yang menentang pembangunan tersebut.

"Laporan yang muncul (diposting portal berita Israel kemudian dihapus) menyatakan Israel telah membeli satu pulau di Bahrain, paling tepat digambarkan sebagai ekspansi colonial, dari keluarga penguasa asing yang menduduki Bahrain dengan kejam dan telah memerintahnya dengan kejam sejak itu," ujar Maryam AlKhawaja, mengutip tweet aktivis politik Bahrain Ebrahim Sharif yang mempertanyakan apakah "proses Yahudisasi dan Zionisasi" negara Teluk kecil itu telah dimulai.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More