4 Fakta Afrika Selatan, Salah Satu Negara Paling Aman untuk LGBT di Afrika

JAKARTA - Afrika Selatan merupakan salah satu diantara negara Afrika yang paling aman untuk pasangan LGBT. Hal ini terjadi karena adanya hukum yang mengakui pernikahan sesama jenis.

Dikutip dari laman expert africa, Afrika Selatan adalah negara yang menerima banyak kunjungan dari pasangan sesama jenis. Bahkan pemerintah Afrika juga telah menyediakan pariwisata yang ramah dikunjungi untuk pasangan LGBT.

Keputusan pemerintah tersebut diambil karena adanya serangkaian proses panjang yang menelan banyak korban, terkhusus pasangan sesama jenis.

Terdapat beberapa fakta menarik tentang Afrika Selatan dimana salah satunya alasan mereka melegalkan pasangan LGBT di negaranya.

1. Negara kelima yang membolehkan menikah sesama jenis

Pada 30 November 2006 Afrika Selatan menjadi negara kelima di dunia dan satu-satunya negara di Afrika yang melegalkan pernikahan sesama jenis.

Sejak saat itu orang-orang gay mulai terbuka dan beberapa diantaranya mulai bertugas di angkatan bersenjata Afrika Selatan. Selain itu, mereka juga dapat menikah dan memperoleh dokumen identitas yang baru.

2. Negara yang menghapus sistem apartheid

Pada tahun 1910, Inggris menjajah sebagian besar wilayah Afrika dan juga membuat sistem pemisah antara kulit hitam dan putih yang disebut dengan Apartheid. Pemisahan tersebut telah membawa konflik besar selama beberapa dekade.

Hingga pada tahun 1994 terpilihlah sosok pahlawan revolusioner anti-apartheid sebagai seorang Presiden Afrika Selatan. Pada era pemerintahannya sistem apartheid resmi dihapuskan.

3. Sebagian besar wilayahnya terdiri dari dataran tinggi

Sebagian besar wilayah Lanskap Afrika Selatan terdiri dari padang rumput yang berbukit-bukit yang disebut highveld dan dataran bertitik pepohonan yang disebut bushveld.

Selain itu wilayah yang tumbuh padang rumput dan pepohonan, Afrika Selatan juga dikenal dengan daerah pegunungannya. Pegunungan di wilayah timur disebut dengan Great Escarpment dan pegunungan barat disebut dengan Drakensberg atau Gunung Naga.

4. LGBT pernah menjadi suatu tindak pidana

Di antara tahun 1948 hingga 1994, LGBT adalah sebuah tindak pidana di Afrika Selatan yang dapat dihukum hingga tujuh tahun penjara. Pada saat itu Kaum gay banyak yang dianiaya, acara-acara dilarang dan para aktivis dipenjarakan.

Namun setelah adanya Undang-undang kesetaraan di Afrika Selatan, para pasangan LGBT mulai menuntut hak yang sama. Hingga pada tahun 2006, parlemen Afrika Selatan memberikan suara yang sangat mendukung RUU yang mengizinkan pernikahan sesama jenis.