Zelensky Tolak Serahkan Wilayah Ukraina untuk Perdamaian

Jum'at, 17 Februari 2023 - 15:58 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak serahkan wilayahnya untuk perdamaian. Foto/newsradio
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan tegas mengesampingkan kemungkinan untuk menyerahkan salah satu wilayah negaranya dalam potensi kesepakatan damai dengan Rusia .

Dalam wawancara dengan BBC untuk menandai satu tahun invasi skala penuh Rusia, dia memperingatkan bahwa menyerahkan wilayah berarti Rusia dapat "terus kembali", sementara senjata Barat akan membawa perdamaian lebih dekat.

Zelensky juga mengatakan serangan musim semi Rusia yang telah diprediksi sebelumnya telah dimulai.



"Serangan Rusia sudah terjadi dari beberapa arah," katanya seperti dikutip dari media yang berbasis di Inggris itu, Jumat (17/2/2023).

Namun, dia yakin pasukan Ukraina dapat terus melawan kemajuan Rusia sampai mereka dapat melancarkan serangan balasan - meskipun dia mengulangi seruannya untuk lebih banyak bantuan militer dari Barat.

“Tentu saja, senjata modern mempercepat perdamaian. Senjata adalah satu-satunya bahasa yang dipahami Rusia,” kata Zelensky kepada BBC.

Dia telah bertemu dengan para pemimpin Inggris dan Uni Eropa pekan lalu dalam upaya untuk meningkatkan dukungan internasional dan meminta senjata modern untuk mempertahankan negaranya.

Ketika presiden Ukraina meminta jet tempur modern, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan "tidak ada yang salah".



Tapi Kiev menjadi semakin frustrasi dengan kecepatan datangnya bantuan senjata Barat. Pengiriman tank tempur - yang dijanjikan bulan lalu oleh sejumlah negara Barat, termasuk Jerman, AS, dan Inggris - diperkirakan masih beberapa minggu lagi untuk tiba di medan perang.

Zelensky juga membahas ancaman pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko untuk berperang bersama pasukan Rusia dari wilayahnya jika seorang tentara Ukraina melintasi perbatasan.

"Saya harap (Belarusia) tidak akan bergabung (perang)," katanya.

"Jika itu terjadi, kami akan bertarung dan kami akan bertahan hidup," tegasnya

"Mengizinkan Rusia menggunakan Belarusia sebagai pos serangan lagi akan menjadi kesalahan besar," tambahnya.

Pasukan Rusia melancarkan sebagian dari invasi besar-besaran mereka dari Belarusia 12 bulan lalu. Mereka melaju ke selatan menuju ibu kota Ukraina Kyiv tetapi dilawan dan dipaksa mundur dalam beberapa minggu, setelah menderita banyak korban.

Ketika ditanya apakah dia terkejut dengan taktik Rusia dalam perang, Zelensky menggambarkannya sebagai "tidak berharga".



"Cara mereka menghancurkan segalanya. Jika tentara mereka menerima (dan melaksanakan) perintah itu, itu berarti mereka memiliki nilai yang sama," ucapnya.

Data Ukraina yang dirilis minggu ini menunjukkan bahwa pasukan Rusia di Ukraina tewas dalam jumlah yang lebih besar bulan ini daripada kapan pun sejak minggu pertama invasi mereka. Angka tersebut tidak dapat diverifikasi, tetapi Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan tren tersebut "kemungkinan besar akurat".

"Hari ini, kelangsungan hidup kita adalah persatuan kita," kata Zelensky tentang bagaimana menurutnya perang akan berakhir.

"Saya percaya Ukraina berjuang untuk kelangsungan hidupnya," imbuhnya.

Negaranya, kata Zelensky, bergerak menuju Eropa secara ekonomi, juga melalui nilai-nilainya.

"Kami memilih jalan ini. Kami menginginkan jaminan keamanan. Kompromi teritorial apa pun akan membuat kami semakin lemah sebagai sebuah negara," ujarnya.

"Ini bukan tentang kompromi itu sendiri," katanya. "Mengapa kita takut akan hal itu? Kita memiliki jutaan kompromi dalam hidup setiap hari," sambungnya.

"Pertanyaannya adalah dengan siapa? Dengan Putin? Tidak. Karena tidak ada kepercayaan. Berdialog dengannya? Tidak. Karena tidak ada kepercayaan," pungkasnya.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More