Iran Akan Pasok 15.000 Drone ke China
Kamis, 16 Februari 2023 - 23:30 WIB
TEHERAN - Seorang pejabat Iran mengungkapkan, bahwa China adalah salah satu pelanggan utama drone buatan Iran dan bahwa pengiriman besar akan dikirim ke Beijing. Penjualan belasan ribu drone itu dilakukan di tengah kontroversi yang sedang berlangsung atas pasokan drone Iran ke Rusia dan digunakan di perang Ukraina.
Menurut outlet berita yang berbasis di Inggris, Iran International, seorang penasihat Menteri Intelijen Iran yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan pada sebuah upacara di Universitas Internasional Qazvin, bahwa China berada dalam "antrean" untuk menerima 15.000 drone Iran.
China disebutkan sebagai pelanggan utama di antara 90 negara-negara yang mencari keuntungan dari industri drone Teheran yang luas.
"Sejak hari kami beralih ke Timur, Barat tidak tahan dan contohnya adalah perang di Ukraina," kata penasihat itu. Ia mengacu pada Iran yang mempersenjatai Rusia dengan pesawat tak berawak selama invasi berkelanjutannya ke Ukraina.
Ketika peran Teheran dalam memasok Moskow secara militer terungkap berbulan-bulan setelah perang tahun lalu, pada awalnya mereka menyangkalnya. Tapi akhirnya Iran mengakuinya, dengan klaim bahwa mereka melakukannya berbulan-bulan sebelum Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina.
Namun, sejak itu, Iran memperdalam kerja samanya dengan Kremlin dan melanjutkan pasokan dronenya ke pasukan Rusia. Wall Street Journal melaporkan bulan ini, bahwa Iran dan Rusia bergerak maju dengan rencana untuk membangun pabrik baru di Rusia yang dapat memproduksi setidaknya 6.000 drone rancangan Iran untuk upaya perang Moskow.
Banyak negara Barat telah memberlakukan sanksi terhadap Iran atas bantuan aktifnya, dan Amerika Serikat telah membatasi ekspor ke perusahaan Iran yang bertanggung jawab memproduksi drone menggunakan komponen Amerika.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Menurut outlet berita yang berbasis di Inggris, Iran International, seorang penasihat Menteri Intelijen Iran yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan pada sebuah upacara di Universitas Internasional Qazvin, bahwa China berada dalam "antrean" untuk menerima 15.000 drone Iran.
China disebutkan sebagai pelanggan utama di antara 90 negara-negara yang mencari keuntungan dari industri drone Teheran yang luas.
"Sejak hari kami beralih ke Timur, Barat tidak tahan dan contohnya adalah perang di Ukraina," kata penasihat itu. Ia mengacu pada Iran yang mempersenjatai Rusia dengan pesawat tak berawak selama invasi berkelanjutannya ke Ukraina.
Ketika peran Teheran dalam memasok Moskow secara militer terungkap berbulan-bulan setelah perang tahun lalu, pada awalnya mereka menyangkalnya. Tapi akhirnya Iran mengakuinya, dengan klaim bahwa mereka melakukannya berbulan-bulan sebelum Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina.
Namun, sejak itu, Iran memperdalam kerja samanya dengan Kremlin dan melanjutkan pasokan dronenya ke pasukan Rusia. Wall Street Journal melaporkan bulan ini, bahwa Iran dan Rusia bergerak maju dengan rencana untuk membangun pabrik baru di Rusia yang dapat memproduksi setidaknya 6.000 drone rancangan Iran untuk upaya perang Moskow.
Banyak negara Barat telah memberlakukan sanksi terhadap Iran atas bantuan aktifnya, dan Amerika Serikat telah membatasi ekspor ke perusahaan Iran yang bertanggung jawab memproduksi drone menggunakan komponen Amerika.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(esn)
tulis komentar anda