Kerusuhan Ganggu Upaya Penyelamatan, Korban Tewas Gempa Bumi Turki-Suriah Tembus 28.000
Minggu, 12 Februari 2023 - 07:13 WIB
ANKARA - Korban tewas di Turki dan Suriah akibat gempa bumi telah melampaui 28 ribu dan harapan untuk menemukan korban selamat memudar meskipun ada peristiwa penyelamatan ajaib.
Selain itu, tiga kelompok penyelamat mengatakan, kerusuhan di selatan Turki telah mengganggu upaya penyelamatan.
Tim penyelamat dari Jerman dan tentara Austria menghentikan operasi pencarian pada hari Sabtu waktu setempat, dengan alasan bentrokan antara kelompok yang tidak disebutkan namanya.
Seorang juru bicara militer Austria mengatakan pada Sabtu pagi bahwa bentrokan antara kelompok tak dikenal di provinsi Hatay telah menyebabkan puluhan personel dari Unit Penanggulangan Bencana Pasukan Austria mencari perlindungan di sebuah base camp dengan organisasi internasional lainnya.
"Ada peningkatan agresi antar faksi di Turki," kata Letnan Kolonel Pierre Kugelweis dalam sebuah pernyataan.
"Peluang menyelamatkan nyawa tidak memiliki hubungan yang masuk akal dengan risiko keselamatan," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Minggu (12/2/2023).
Media lokal melaporkan hampir 50 orang telah ditangkap karena penjarahan, dengan beberapa senjata disita.
Beberapa jam setelah militer Austria menghentikan upaya penyelamatannya, kementerian pertahanan negara itu mengatakan bahwa tentara Turki telah turun tangan untuk memberikan perlindungan, memungkinkan operasi penyelamatan dilanjutkan.
Selain itu, tiga kelompok penyelamat mengatakan, kerusuhan di selatan Turki telah mengganggu upaya penyelamatan.
Tim penyelamat dari Jerman dan tentara Austria menghentikan operasi pencarian pada hari Sabtu waktu setempat, dengan alasan bentrokan antara kelompok yang tidak disebutkan namanya.
Seorang juru bicara militer Austria mengatakan pada Sabtu pagi bahwa bentrokan antara kelompok tak dikenal di provinsi Hatay telah menyebabkan puluhan personel dari Unit Penanggulangan Bencana Pasukan Austria mencari perlindungan di sebuah base camp dengan organisasi internasional lainnya.
"Ada peningkatan agresi antar faksi di Turki," kata Letnan Kolonel Pierre Kugelweis dalam sebuah pernyataan.
"Peluang menyelamatkan nyawa tidak memiliki hubungan yang masuk akal dengan risiko keselamatan," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Minggu (12/2/2023).
Media lokal melaporkan hampir 50 orang telah ditangkap karena penjarahan, dengan beberapa senjata disita.
Beberapa jam setelah militer Austria menghentikan upaya penyelamatannya, kementerian pertahanan negara itu mengatakan bahwa tentara Turki telah turun tangan untuk memberikan perlindungan, memungkinkan operasi penyelamatan dilanjutkan.
tulis komentar anda