Fakta Perang Hibrida Amerika Serikat-Rusia
Sabtu, 11 Februari 2023 - 17:00 WIB
JAKARTA - Rusia mengatakan Amerika Serikat (AS) telah meluncurkan perang hibrida total. Melansir Small Wars Journal, perang hibrida ini menggabungkan berbagai mode perang yang berbeda, termasuk kemampuan konvensional, taktik serta formasi tidak teratur, aksi teroris, kekerasan dan pemaksaan tanpa pandang bulu, hingga gangguan kriminal.
Ancaman perang hibrida menggabungkan cara militer dan non-militer secara rahasia dan terbuka, termasuk disinformasi, serangan dunia maya, tekanan ekonomi, penyebaran kelompok bersenjata dan penggunaan pasukan reguler. Berikut fakta perang Hibrida Amerika Serikat Rusia.
Telah Dibicarakan Sejak Lama
Militer Amerika Serikat dan Rusia sudah berbicara tentang perang hibrida sebagai masa depan perang, selama bertahun-tahun. Gagasan tersebut mengorbankan perang yang tidak konvensional serta melampaui medan perang tradisional.
Tokoh yang Pertama Kali Membicarakan Perang Hibrida
Tokoh pertama yang membicarakan secara terbuka terkait perang hibrida adalah James Mattis. James Mattis merupakan pensiunan Jenderal Korps Marinir serta mantan Menteri Pertahanan AS. Ia menggunakan istilah tersebut dalam pidatonya pada 2005, namun tidak dijelaskan secara rinci. Lalu pada 2013, Kepala Staf Umum Militer Rusia Jenderal Valery Gerasmov memberikan pidato terkait perang hibrida yang menarik perhatian.
Perang Hibrida Mencakup Penggunaan Kekuatan serta Konflik Konvensional
Militer Rusia mendefinisikan perang hibrida sebagai upaya strategis membentuk tata kelola serta orientasi geostrategis negara target, di mana semua tindakan termasuk penggunaan kekuatan militer konvensional dalam konflik regional serta perang informasi.
Barat Menekan Rusia dengan Beragam Cara
Negara Barat seperti Amerika Serikat melakukan perang hibrida melawan Rusia. Selain itu, juga menjadi negara bermusuhan. Menurut Juru Bicara Rusia Dmitry Peskov, perang hibrida adalah perang yang terjadi di Ukraina saat ini. Pemerintahan Joe Biden kerja sama dengan Eropa selama berbulan-bulan guna memastikan mereka mengeluarkan sanksi kepada Rusia setelah perang dimulai. Salah satu sanksi AS adalah terhadap Bank Sentral Rusia.
Rusia Melihat Perang Hibrida Sebagai Jalur Utama Pengembangan Militer di Masa Depan
Militer Rusia mempertahankan ruang teoretis untuk gagasan perang konvensional tradisional dan tidak menyatakan bahwa semua konflik sekarang bersifat hibrida. Kremlin lebih lanjut menegaskan bahwa Rusia harus membentuk alat keamanan militer dan nasionalnya untuk mengoptimalkan perang hibrida. Hal ini karena perang hibrida semakin umum, selain juga karena lebih praktis dan efektif daripada perang konvensional tradisional.
Ancaman perang hibrida menggabungkan cara militer dan non-militer secara rahasia dan terbuka, termasuk disinformasi, serangan dunia maya, tekanan ekonomi, penyebaran kelompok bersenjata dan penggunaan pasukan reguler. Berikut fakta perang Hibrida Amerika Serikat Rusia.
Telah Dibicarakan Sejak Lama
Militer Amerika Serikat dan Rusia sudah berbicara tentang perang hibrida sebagai masa depan perang, selama bertahun-tahun. Gagasan tersebut mengorbankan perang yang tidak konvensional serta melampaui medan perang tradisional.
Tokoh yang Pertama Kali Membicarakan Perang Hibrida
Tokoh pertama yang membicarakan secara terbuka terkait perang hibrida adalah James Mattis. James Mattis merupakan pensiunan Jenderal Korps Marinir serta mantan Menteri Pertahanan AS. Ia menggunakan istilah tersebut dalam pidatonya pada 2005, namun tidak dijelaskan secara rinci. Lalu pada 2013, Kepala Staf Umum Militer Rusia Jenderal Valery Gerasmov memberikan pidato terkait perang hibrida yang menarik perhatian.
Perang Hibrida Mencakup Penggunaan Kekuatan serta Konflik Konvensional
Militer Rusia mendefinisikan perang hibrida sebagai upaya strategis membentuk tata kelola serta orientasi geostrategis negara target, di mana semua tindakan termasuk penggunaan kekuatan militer konvensional dalam konflik regional serta perang informasi.
Barat Menekan Rusia dengan Beragam Cara
Negara Barat seperti Amerika Serikat melakukan perang hibrida melawan Rusia. Selain itu, juga menjadi negara bermusuhan. Menurut Juru Bicara Rusia Dmitry Peskov, perang hibrida adalah perang yang terjadi di Ukraina saat ini. Pemerintahan Joe Biden kerja sama dengan Eropa selama berbulan-bulan guna memastikan mereka mengeluarkan sanksi kepada Rusia setelah perang dimulai. Salah satu sanksi AS adalah terhadap Bank Sentral Rusia.
Rusia Melihat Perang Hibrida Sebagai Jalur Utama Pengembangan Militer di Masa Depan
Militer Rusia mempertahankan ruang teoretis untuk gagasan perang konvensional tradisional dan tidak menyatakan bahwa semua konflik sekarang bersifat hibrida. Kremlin lebih lanjut menegaskan bahwa Rusia harus membentuk alat keamanan militer dan nasionalnya untuk mengoptimalkan perang hibrida. Hal ini karena perang hibrida semakin umum, selain juga karena lebih praktis dan efektif daripada perang konvensional tradisional.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda