Balon Mata-mata China di Atas Pangkalan Nuklir AS Adalah Tamparan di Wajah Amerika

Minggu, 05 Februari 2023 - 15:11 WIB
Balon mata-mata China yang ditembak jatuh oleh jet tempur F-22 AS. Penerbangan balon di atas wilayah AS dinilai sebagai tamparan di wajah Amerika. Foto/Screenshot video NDTV
WASHINGTON - Manuver balon mata-mata China di atas pangkalan senjata nuklir di Montana, Amerika Serikat (AS) , adalah tamparan besar di wajah Amerika. Demikian kritik Rebecca Grant, presiden dari IRIS Independent Research.

Pentagon dan Presiden Joe Biden telah menjadi sasaran kritik karena tidak segera menembak jatuh balon tersebut. Pada akhirnya, Pentagon melakukannya dengan jet tempur siluman F-22 Raptor pada Sabtu waktu setempat.

"Bagi saya, sepertinya China mengejek pemerintahan Biden dengan penerbangan balon mata-mata yang konyol ini," tulis Grant dalam artikel opini di Fox News.

"Atau, mungkin militer China baru saja mengacau dengan mengirimkan balon mata-mata marshmallow raksasa yang berkeliaran beberapa hari sebelum kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken yang telah lama dinantikan ke Beijing," lanjut Grant.





Menurutnya, kedua alternatif itu menakutkan. "Dan bagaimanapun, balon mata-mata China adalah tamparan nyata," tulis Grant.

Grant melanjutkan, balon itu mencoba parkir tinggi di atas lalu lintas pesawat, di wilayah udara yang tidak diatur, dan mengambil data militer.

"Sejujurnya, hal terbaik untuk hubungan AS-China adalah menembak jatuh balon ini," imbuh Grant.

Kementerian Luar Negeri China terdengar agak panik pada hari Jumat, di mana juru bicara mereka berharap kedua belah pihak dapat menangani ini bersama dengan tenang dan hati-hati.

"Saya jamin balon ini dilacak oleh pejabat AS dan Kanada di Pasifik. Gedung Putih telah bimbang selama berhari-hari. Kasihan Blinken yang malang minum teh di China sementara balon melayang di atas pangkalan nuklir kita," tulis Grant, meski faktanya kunjungan Blinken ke Beijing telah dibatalkan gara-gara insiden balon mata-mata.

Pentagon pada hari Kamis lalu mengatakan ini bukan pertama kalinya aset China menyusup ke wilayah udara Amerika. Namun, Pentagon mengakui bahwa perilaku balon ini sedikit berbeda.

"Balon ini tampaknya menggantung untuk jangka waktu yang lebih lama, kali ini," kata seorang pejabat Pentagon. "Balon ini lebih gigih daripada sebelumnya."



Grant menggarisbawahi objek AS yang diawasi balon-balon mata China.

"Lihat saja jalur penerbangannya. Penerbangan balon mata-mata diatur waktunya untuk mengendarai aliran jet musim dingin untuk melewati pangkalan rudal dan pengebom nuklir Angkatan Udara. Misalnya, Montana adalah rumah bagi Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom di mana 150 silo rudal nuklir Minuteman III tersebar di area yang luas," papar Grant.

Menurutnya, China sedang membangun ladang rudal nuklir baru yang besar, jadi mungkin mereka menginginkan foto AS, seperti rekaman drone yang bisa dilihat di situs web.

Badan Intelijen Pertahanan Amerika mencatat fakta China memiliki banyak satelit yang mampu mengambil gambar. China diketahui menggandakan satelit mereka di orbit antara 2019 hingga 2021.

Grant menambahkan, kemungkinan kuat lainnya adalah China ingin balon itu berkeliaran di langit Amerika cukup lama untuk mendeteksi radio, telepon seluler, dan komunikasi elektronik lainnya yang sering disebut "signals intelligence". "Tukar mata di langit dengan telinga di langit," paparnya.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More