Qatar Resmi Sebut Serangga Tidak Halal setelah Uni Eropa Izinkan Warga Santap Jangkrik dan Ulat
Sabtu, 04 Februari 2023 - 05:45 WIB
DOHA - Qatar menegaskan kembali larangan agama menurut mereka untuk mengonsumsi serangga. Pernyataan resmi itu muncul setelah Uni Eropa (UE) menambahkan serangga ke dalam daftar makanan yang disetujui pemerintah.
“Produk serangga tidak memenuhi persyaratan peraturan teknis makanan halal," ungkap Kementerian Kesehatan Qatar dalam pernyataan Kamis malam (2/2/2023).
“Peraturan Dewan Kerjasama Teluk dan pendapat agama dari otoritas yang berwenang melarang konsumsi serangga, atau protein dan suplemen yang diekstraksi darinya,” papar pernyataan Qatar.
Menurut Qatar, pengumuman tersebut mengikuti “keputusan beberapa negara untuk menyetujui penggunaan serangga dalam produksi makanan.”
Qatar tidak mengidentifikasi nama negara asing yang dimaksud, tetapi komisi Uni Eropa bulan lalu menyetujui larva ulat bambu atau ulat hong kong, spesies kumbang, dan produk yang mengandung jangkrik untuk digunakan dalam makanan.
Serangga telah lama menjadi sumber protein dalam komunitas di seluruh dunia, tetapi konsumsinya makin populer seiring meningkatnya tekanan mencari alternatif selain daging dan makanan lain yang terkait dengan tingkat gas rumah kaca yang tinggi.
UE sekarang telah menyetujui empat serangga sebagai "makanan baru" yang dapat disantap warganya.
“Produk serangga tidak memenuhi persyaratan peraturan teknis makanan halal," ungkap Kementerian Kesehatan Qatar dalam pernyataan Kamis malam (2/2/2023).
“Peraturan Dewan Kerjasama Teluk dan pendapat agama dari otoritas yang berwenang melarang konsumsi serangga, atau protein dan suplemen yang diekstraksi darinya,” papar pernyataan Qatar.
Menurut Qatar, pengumuman tersebut mengikuti “keputusan beberapa negara untuk menyetujui penggunaan serangga dalam produksi makanan.”
Qatar tidak mengidentifikasi nama negara asing yang dimaksud, tetapi komisi Uni Eropa bulan lalu menyetujui larva ulat bambu atau ulat hong kong, spesies kumbang, dan produk yang mengandung jangkrik untuk digunakan dalam makanan.
Serangga telah lama menjadi sumber protein dalam komunitas di seluruh dunia, tetapi konsumsinya makin populer seiring meningkatnya tekanan mencari alternatif selain daging dan makanan lain yang terkait dengan tingkat gas rumah kaca yang tinggi.
UE sekarang telah menyetujui empat serangga sebagai "makanan baru" yang dapat disantap warganya.
tulis komentar anda