Balon Mata-mata China Intai Situs Senjata Nuklir Amerika, AS Kirim Jet Tempur
Jum'at, 03 Februari 2023 - 10:13 WIB
WASHINGTON - Pentagon mengatakan balon mata-mata China yang terbang tinggi di atas daratan Amerika Serikat (AS) terlihat mengintai situs senjata nuklir yang sangat sensitif. Militer Amerika telah mengirim jet tempur untuk melacak balon tersebut.
Seorang pejabat senior pertahanan mengatakan militer Amerika mempertimbangkan untuk menembak jatuh balon tersebut atas permintaan Presiden Joe Biden, Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan pejabat tinggi militer. Namun, tindakan tersebut tidak jadi dijalankan karena akan membahayakan terlalu banyak orang di darat.
Pejabat tersebut mengatakan balon mata-mata itu terbang di atas barat laut AS di mana terdapat pangkalan udara sensitif dan rudal strategis di silo bawah tanah.
"Jelas, maksud dari balon ini adalah untuk pengawasan, dan jalur penerbangan saat ini membawanya ke sejumlah situs sensitif," kata pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama, seperti dikutip AFP, Jumat (3/2/2023).
Tetapi Pentagon tidak percaya itu merupakan ancaman intelijen yang sangat berbahaya.
"Kami menilai balon ini memiliki nilai aditif yang terbatas dari sudut pandang pengumpulan intelijen," kata pejabat tersebut.
"Balon memasuki wilayah udara AS beberapa hari yang lalu," ujarnya, menambahkan bahwa intelijen AS telah melacaknya jauh sebelum itu.
Setelah Biden menanyakan apa opsi untuk menghadapinya, pada hari Rabu Austin yang berada di Filipina mengadakan diskusi dengan pejabat tinggi Pentagon.
Militer AS kemudian mengirim jet tempur untuk memeriksa balon tersebut.
"Tetapi keputusan Pentagon adalah tidak mengambil tindakan kinetik karena risiko keselamatan dan keamanan orang-orang di darat dari kemungkinan puing-puing," kata pejabat tersebut.
Menurutnya, balon itu terbang pada ketinggian yang cukup tinggi dan tidak mengancam penerbangan komersial.
China telah mengirim balon pengawasan ke Amerika Serikat di masa lalu.
Namun, kata pejabat tersebut, yang satu ini lebih lama berada di wilayah udara AS.
"Namun demikian, kami mengambil langkah-langkah untuk melindungi intelijen asing yang mengumpulkan informasi sensitif," katanya.
Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder mengonfirmasi pelacakan balon mata-mata China di atas wilayah AS.
“Pemerintah AS, termasuk NORAD [North American Aerospace Defense Command], terus melacak dan memantaunya dengan cermat," katanya.
"Balon saat ini terbang di ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial dan tidak menghadirkan ancaman militer atau fisik kepada orang-orang di darat,” lanjut Ryder, seperti dikutip Reuters.
Seorang pejabat senior pertahanan mengatakan militer Amerika mempertimbangkan untuk menembak jatuh balon tersebut atas permintaan Presiden Joe Biden, Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan pejabat tinggi militer. Namun, tindakan tersebut tidak jadi dijalankan karena akan membahayakan terlalu banyak orang di darat.
Pejabat tersebut mengatakan balon mata-mata itu terbang di atas barat laut AS di mana terdapat pangkalan udara sensitif dan rudal strategis di silo bawah tanah.
"Jelas, maksud dari balon ini adalah untuk pengawasan, dan jalur penerbangan saat ini membawanya ke sejumlah situs sensitif," kata pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama, seperti dikutip AFP, Jumat (3/2/2023).
Tetapi Pentagon tidak percaya itu merupakan ancaman intelijen yang sangat berbahaya.
"Kami menilai balon ini memiliki nilai aditif yang terbatas dari sudut pandang pengumpulan intelijen," kata pejabat tersebut.
"Balon memasuki wilayah udara AS beberapa hari yang lalu," ujarnya, menambahkan bahwa intelijen AS telah melacaknya jauh sebelum itu.
Setelah Biden menanyakan apa opsi untuk menghadapinya, pada hari Rabu Austin yang berada di Filipina mengadakan diskusi dengan pejabat tinggi Pentagon.
Militer AS kemudian mengirim jet tempur untuk memeriksa balon tersebut.
"Tetapi keputusan Pentagon adalah tidak mengambil tindakan kinetik karena risiko keselamatan dan keamanan orang-orang di darat dari kemungkinan puing-puing," kata pejabat tersebut.
Menurutnya, balon itu terbang pada ketinggian yang cukup tinggi dan tidak mengancam penerbangan komersial.
Baca Juga
China telah mengirim balon pengawasan ke Amerika Serikat di masa lalu.
Namun, kata pejabat tersebut, yang satu ini lebih lama berada di wilayah udara AS.
"Namun demikian, kami mengambil langkah-langkah untuk melindungi intelijen asing yang mengumpulkan informasi sensitif," katanya.
Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder mengonfirmasi pelacakan balon mata-mata China di atas wilayah AS.
“Pemerintah AS, termasuk NORAD [North American Aerospace Defense Command], terus melacak dan memantaunya dengan cermat," katanya.
"Balon saat ini terbang di ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial dan tidak menghadirkan ancaman militer atau fisik kepada orang-orang di darat,” lanjut Ryder, seperti dikutip Reuters.
(min)
tulis komentar anda