Penerbang Amerika Shock Dapat Memo Sang Jenderal soal AS-China Perang Tahun 2025

Kamis, 02 Februari 2023 - 13:13 WIB
Para penerbang Angkatan Udara AS shock dan takut ketika menerima memo dari jenderal senior bahwa AS dan China akan perang pada 2025. Foto/Senior Airman Tessa Corrick
WASHINGTON - Para penerbang, termasuk perwira, Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) bereaksi dengan ngeri, shock, dan takut terhadap memo oleh seorang jenderal senior yang menasihati mereka untuk mempersiapkan perang konvensional melawan China dalam waktu dua tahun.

Pada 27 Januari, ribuan penerbang menerima komunike dari Jenderal Mike Minihan yang memberi tahu mereka perihal apa yang dia sebut "gut" mengatakan kepadanya bahwa AS akan melawan China pada tahun 2025, dan menuntut mereka bersiap untuk menembakkan "klip" ke target 7 meter dengan pemahaman penuh bahwa hal yang paling penting adalah kematian yang tidak menyesal.

“Arahkan ke kepala,” imbuh memo tersebut, yang juga menyertakan instruksi untuk memperbarui "Record of Emergency Data" virtual mereka, yang memberi tahu militer apa yang harus dilakukan jika terjadi kematian anggota layanan militer.



Sejumlah anggota Angkatan Udara shock oleh memo tersebut, termasuk seorang perwira yang mengatakan kepada Military.com bahwa banyak bawahannya tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.



“Beberapa penerbang saya merasa takut saat membaca memo itu,” kata perwira tersebut yang tidak disebutkan identitasnya.

“Saya merasa ledakan email acak ke ribuan penerbang adalah cara yang tidak tepat untuk mengarahkan mereka agar pada dasarnya bersiap untuk perang dengan musuh yang hampir setara," lanjut sang perwira, yang dilansir Kamis (2/2/2023).

Perwira tersebut dilaporkan menunjukkan bahwa "tidak akurat" untuk mendeskripsikan magazine sebagai "klip", dan bahwa desakan penerbang "membidik kepala" adalah "dramatis".

Lebih lanjut, dia mencatat bahwa saran sang jenderal bertentangan dengan pelajaran yang diajarkan kepada sniper selama keahlian menembak, yang mendorong sniper untuk membidik pusat massa target.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More