Gawat Bagi Rusia, Polandia akan Kirim Jet Tempur F-16 ke Ukraina dengan Syarat Ini
Selasa, 31 Januari 2023 - 06:32 WIB
WARSAWA - Polandia akan mengirim jet tempur F-16 ke Ukraina, tetapi hanya sebagai bagian dari upaya terkoordinasi dengan mitra NATO lainnya.
Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki mengumumkan hal itu saat konferensi pers pada Senin (30/1/2023). Pernyataan ini menjadi alarm keras bagi Rusia.
Morawiecki mengatakan Warsawa mengoordinasikan semua tindakan yang berkaitan dengan penguatan kemampuan pertahanan Kiev dengan mitra NATO-nya, terutama dengan Amerika Serikat (AS).
Dia mencatat keputusan baru-baru ini untuk mengirimkan sistem pertahanan udara Patriot dan tank M1 Abrams serta Leopard 2 ke Kiev.
“Dan seperti yang terjadi beberapa bulan lalu dengan pesawat MiG-29, bantuan pesawat lainnya akan dikoordinasikan, dilaksanakan dan, mungkin, ditransfer bersama dengan negara anggota NATO lainnya. Kami akan bertindak dalam koordinasi penuh di sini,” ujar Morawiecki.
Pernyataan PM muncul setelah media Polandia melaporkan pekan lalu bahwa Warsawa diduga telah mengirim sejumlah MiG-29 ke Ukraina pada Maret 2022, menyamarkannya sebagai suku cadang.
Adapun AS dan sekutunya menolak menyediakan pesawat militer kepada Kiev, menganggap langkah tersebut "terlalu meningkat."
Sejak Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina pada akhir Februari tahun lalu, Washington telah menjadi salah satu pemasok utama bantuan militer ke Kiev, menghabiskan puluhan miliar dolar untuk bantuan mematikan.
Meski demikian, AS ragu-ragu menyediakan persenjataan canggih seperti pesawat tempur modern, karena khawatir mereka dapat digunakan untuk menyerang wilayah Rusia dan pada akhirnya mengarah pada konfrontasi langsung antara Moskow dan NATO.
Namun pada Sabtu, terungkap sejumlah pejabat militer AS telah "diam-diam mendorong" Departemen Pertahanan memberi lampu hijau pengiriman F-16 ke Kiev.
Seperti dilansir Politico, beberapa sumber di Pentagon mengklaim upaya ini sekarang "mendapatkan momentum" setelah Washington setuju mengirim tank dan sistem Patriot.
Rusia telah berulang kali memperingatkan Barat agar tidak memasok senjata ke Ukraina, dengan alasan bahwa itu hanya akan memperpanjang konflik.
Pekan lalu, Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov menyatakan pengiriman senjata berfungsi sebagai bukti lebih lanjut bahwa negara-negara Barat terlibat langsung dalam pertikaian antara Moskow dan Kiev.
Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki mengumumkan hal itu saat konferensi pers pada Senin (30/1/2023). Pernyataan ini menjadi alarm keras bagi Rusia.
Morawiecki mengatakan Warsawa mengoordinasikan semua tindakan yang berkaitan dengan penguatan kemampuan pertahanan Kiev dengan mitra NATO-nya, terutama dengan Amerika Serikat (AS).
Dia mencatat keputusan baru-baru ini untuk mengirimkan sistem pertahanan udara Patriot dan tank M1 Abrams serta Leopard 2 ke Kiev.
“Dan seperti yang terjadi beberapa bulan lalu dengan pesawat MiG-29, bantuan pesawat lainnya akan dikoordinasikan, dilaksanakan dan, mungkin, ditransfer bersama dengan negara anggota NATO lainnya. Kami akan bertindak dalam koordinasi penuh di sini,” ujar Morawiecki.
Pernyataan PM muncul setelah media Polandia melaporkan pekan lalu bahwa Warsawa diduga telah mengirim sejumlah MiG-29 ke Ukraina pada Maret 2022, menyamarkannya sebagai suku cadang.
Adapun AS dan sekutunya menolak menyediakan pesawat militer kepada Kiev, menganggap langkah tersebut "terlalu meningkat."
Sejak Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina pada akhir Februari tahun lalu, Washington telah menjadi salah satu pemasok utama bantuan militer ke Kiev, menghabiskan puluhan miliar dolar untuk bantuan mematikan.
Meski demikian, AS ragu-ragu menyediakan persenjataan canggih seperti pesawat tempur modern, karena khawatir mereka dapat digunakan untuk menyerang wilayah Rusia dan pada akhirnya mengarah pada konfrontasi langsung antara Moskow dan NATO.
Namun pada Sabtu, terungkap sejumlah pejabat militer AS telah "diam-diam mendorong" Departemen Pertahanan memberi lampu hijau pengiriman F-16 ke Kiev.
Seperti dilansir Politico, beberapa sumber di Pentagon mengklaim upaya ini sekarang "mendapatkan momentum" setelah Washington setuju mengirim tank dan sistem Patriot.
Rusia telah berulang kali memperingatkan Barat agar tidak memasok senjata ke Ukraina, dengan alasan bahwa itu hanya akan memperpanjang konflik.
Pekan lalu, Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov menyatakan pengiriman senjata berfungsi sebagai bukti lebih lanjut bahwa negara-negara Barat terlibat langsung dalam pertikaian antara Moskow dan Kiev.
(sya)
tulis komentar anda