Sudah Minta Rudal, Tank, dan Jet Tempur, Kini Ukraina Ingin Kapal Selam Jerman
Senin, 30 Januari 2023 - 17:37 WIB
KIEV - Mantan Duta Besar Ukraina untuk Jerman Andrey Melnik menyarankan agar Jerman menyerahkan salah satu kapal selamnya untuk digunakan melawan Armada Laut Hitam Rusia.
Sepanjang konflik di Ukraina, Melnik meremehkan dan menghina tuan rumahnya saat itu sampai mereka setuju menyumbangkan senjata yang semakin berat ke negaranya.
"Saya tahu saya akan mendapatkan badai baru, tapi saya punya ide kreatif lain," ujar Melnik, yang menjadi wakil menteri luar negeri November lalu, dalam tweet pada Sabtu (28/1/2023).
Dia menjelaskan bahwa HDW Kelas 212A buatan ThyssenKrupp dianggap sebagai “salah satu kapal selam terbaik di dunia.”
Karena itu, menurut dia, militer Jerman (Bundeswehr) harus menyumbangkan salah satu dari enam kapal selam 212A ke Ukraina, di mana senjata itu akan, “Mengusir armada Rusia dari Laut Hitam.”
Dalam serangkaian tanggapan terhadap komentarnya, Melnik meminta para pendukungnya, "Memperjuangkan ide ini bersama-sama dan mendorong Jerman dan sekutu lainnya untuk menyerahkan kapal selam tersebut.”
Jika Jerman menyetujui kesepakatan semacam itu, pengangkutan kapal selam ke Laut Hitam akan dipersulit oleh penutupan selat Bosphorus dan Dardanelles oleh Turki untuk kapal militer.
Itu artinya, hanya negara-negara yang berbatasan dengan laut seperti Rusia dan Ukraina yang dapat meluncurkan kapal perang dan kapal selam di sana.
Melnik menjelaskan dalam komentar bahwa kapal selam itu dapat diangkut melalui darat “no problemo,” untuk kapal berukuran 56 meter dengan bobot 1.500 ton itu.
Pelaut Ukraina juga harus dilatih untuk mengoperasikannya. Kapal itu kemudian harus menghadapi tujuh kapal selam dan banyak kapal anti-kapal selam serta helikopter di Armada Laut Hitam Rusia yang berbasis di Crimea.
Melnik tidak asing dengan pernyataan menghina Jerman sampai Berlin memberikan Ukraina apa yang diinginkannya.
Dia sempat menyebut keragu-raguan Jerman untuk menyediakan tank "tidak dapat dipercaya", dan politisi Jerman menentang transfer senjata berat "aset Rusia".
Ketika Berlin akhirnya mengizinkan donasi tank tempur utama Leopard 2 ke Ukraina awal pekan ini, dia memposting tweet perayaan, sebelum mengeluarkan permintaan baru untuk jet tempur dan rudal jarak jauh.
Melnik menjabat sebagai duta besar Ukraina untuk Jerman dari 2014 hingga Juli lalu, ketika dia dipanggil kembali ke Kiev setelah dia secara terbuka menyatakan kekagumannya pada Stepan Bandera, seorang kolaborator Nazi Ukraina yang dianggap sebagai pahlawan oleh kaum nasionalis Ukraina.
Rusia telah berulang kali memperingatkan pasokan senjata yang berkelanjutan ke Ukraina akan memperpanjang konflik dan membuat negara-negara Barat menjadi peserta de-facto dalam perang.
Kremlin juga telah menyatakan senjata berat seperti tank Leopard tidak akan membawa kemenangan bagi Ukraina, dan “akan terbakar” seperti setiap peralatan yang disumbangkan sebelumnya.
Sepanjang konflik di Ukraina, Melnik meremehkan dan menghina tuan rumahnya saat itu sampai mereka setuju menyumbangkan senjata yang semakin berat ke negaranya.
"Saya tahu saya akan mendapatkan badai baru, tapi saya punya ide kreatif lain," ujar Melnik, yang menjadi wakil menteri luar negeri November lalu, dalam tweet pada Sabtu (28/1/2023).
Dia menjelaskan bahwa HDW Kelas 212A buatan ThyssenKrupp dianggap sebagai “salah satu kapal selam terbaik di dunia.”
Baca Juga
Karena itu, menurut dia, militer Jerman (Bundeswehr) harus menyumbangkan salah satu dari enam kapal selam 212A ke Ukraina, di mana senjata itu akan, “Mengusir armada Rusia dari Laut Hitam.”
Dalam serangkaian tanggapan terhadap komentarnya, Melnik meminta para pendukungnya, "Memperjuangkan ide ini bersama-sama dan mendorong Jerman dan sekutu lainnya untuk menyerahkan kapal selam tersebut.”
Jika Jerman menyetujui kesepakatan semacam itu, pengangkutan kapal selam ke Laut Hitam akan dipersulit oleh penutupan selat Bosphorus dan Dardanelles oleh Turki untuk kapal militer.
Itu artinya, hanya negara-negara yang berbatasan dengan laut seperti Rusia dan Ukraina yang dapat meluncurkan kapal perang dan kapal selam di sana.
Melnik menjelaskan dalam komentar bahwa kapal selam itu dapat diangkut melalui darat “no problemo,” untuk kapal berukuran 56 meter dengan bobot 1.500 ton itu.
Pelaut Ukraina juga harus dilatih untuk mengoperasikannya. Kapal itu kemudian harus menghadapi tujuh kapal selam dan banyak kapal anti-kapal selam serta helikopter di Armada Laut Hitam Rusia yang berbasis di Crimea.
Melnik tidak asing dengan pernyataan menghina Jerman sampai Berlin memberikan Ukraina apa yang diinginkannya.
Dia sempat menyebut keragu-raguan Jerman untuk menyediakan tank "tidak dapat dipercaya", dan politisi Jerman menentang transfer senjata berat "aset Rusia".
Ketika Berlin akhirnya mengizinkan donasi tank tempur utama Leopard 2 ke Ukraina awal pekan ini, dia memposting tweet perayaan, sebelum mengeluarkan permintaan baru untuk jet tempur dan rudal jarak jauh.
Melnik menjabat sebagai duta besar Ukraina untuk Jerman dari 2014 hingga Juli lalu, ketika dia dipanggil kembali ke Kiev setelah dia secara terbuka menyatakan kekagumannya pada Stepan Bandera, seorang kolaborator Nazi Ukraina yang dianggap sebagai pahlawan oleh kaum nasionalis Ukraina.
Rusia telah berulang kali memperingatkan pasokan senjata yang berkelanjutan ke Ukraina akan memperpanjang konflik dan membuat negara-negara Barat menjadi peserta de-facto dalam perang.
Kremlin juga telah menyatakan senjata berat seperti tank Leopard tidak akan membawa kemenangan bagi Ukraina, dan “akan terbakar” seperti setiap peralatan yang disumbangkan sebelumnya.
(sya)
tulis komentar anda