Zelensky Akui Mempersenjatai Ukraina adalah Peluang Bisnis Besar
Rabu, 25 Januari 2023 - 15:02 WIB
KIEV - Presiden Volodymyr Zelensky sesumbar Kiev sudah bekerja sama dengan beberapa raksasa industri keuangan dan militer, menawarkan peluang "bisnis besar" kepada perusahaan Amerika mana pun yang tertarik untuk bekerja di sana.
Pernyataan Zelensky itu muncul dalam pesan video ke asosiasi perusahaan Amerika Serikat (AS).
Berbicara di pertemuan National Association of State Chambers (NASC) di Boca Raton, Florida, pada Senin (23/1/2023), Zelensky berpendapat, "Bisnis Amerika dapat menjadi lokomotif yang sekali lagi akan mendorong pertumbuhan ekonomi global."
“Kami telah berhasil menarik perhatian dan menjalin kerja sama dengan raksasa dunia keuangan dan investasi internasional seperti Blackrock, JP Morgan dan Goldman Sachs,” ujar Zelensky.
Dia menjelaskan, “Merek Amerika seperti Starlink atau Westinghouse telah menjadi bagian dari Jalan Ukraina kami.”
Menurut Zelensky, "Setiap orang bisa menjadi bisnis besar dengan bekerja sama dengan Ukraina, di semua sektor: dari senjata dan pertahanan hingga konstruksi, dari komunikasi hingga pertanian, dari transportasi hingga teknologi informasi (IT), dari bank hingga obat-obatan."
Dia juga memuji senjata-sejata yang dihujani AS ke Kiev.
“Sistem pertahanan Anda yang brilian, seperti HIMARS atau Bradley, telah menyatukan sejarah kebebasan kami dengan perusahaan Anda. Kami sedang menunggu Patriot. Kami mencermati Abrams. Ribuan contoh seperti itu mungkin terjadi,” papar Zelensky dalam video tersebut.
Menurut perkiraan Pentagon sendiri, AS telah mengirimkan senjata, amunisi, dan pasokan senilai lebih dari USD20 miliar ke Ukraina pada tahun 2022.
Namun, sebagian besar berasal dari cadangan militer AS. Departemen Pertahanan memberikan kontrak bernilai ratusan juta kepada Lockheed Martin, Raytheon, dan pabrikan lain untuk mengisi kembali beberapa persediaan yang habis.
Rusia telah berulang kali memperingatkan Barat bahwa pengiriman senjata yang berkelanjutan ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik dan mempertaruhkan konfrontasi langsung antara Moskow dan NATO.
Presiden Ukraina mengungkapkan pada Desember bahwa pemerintahnya telah menyewa Blackrock, perusahaan manajemen aset utama AS untuk “menasihati” Kiev tentang cara menggunakan dana rekonstruksi yang disediakan pemerintah Barat.
Dia memperkirakan biaya untuk membangun kembali Ukraina dari konflik yang sedang berlangsung setidaknya akan mencapai USD1 triliun.
Pernyataan Zelensky itu muncul dalam pesan video ke asosiasi perusahaan Amerika Serikat (AS).
Berbicara di pertemuan National Association of State Chambers (NASC) di Boca Raton, Florida, pada Senin (23/1/2023), Zelensky berpendapat, "Bisnis Amerika dapat menjadi lokomotif yang sekali lagi akan mendorong pertumbuhan ekonomi global."
“Kami telah berhasil menarik perhatian dan menjalin kerja sama dengan raksasa dunia keuangan dan investasi internasional seperti Blackrock, JP Morgan dan Goldman Sachs,” ujar Zelensky.
Dia menjelaskan, “Merek Amerika seperti Starlink atau Westinghouse telah menjadi bagian dari Jalan Ukraina kami.”
Menurut Zelensky, "Setiap orang bisa menjadi bisnis besar dengan bekerja sama dengan Ukraina, di semua sektor: dari senjata dan pertahanan hingga konstruksi, dari komunikasi hingga pertanian, dari transportasi hingga teknologi informasi (IT), dari bank hingga obat-obatan."
Dia juga memuji senjata-sejata yang dihujani AS ke Kiev.
“Sistem pertahanan Anda yang brilian, seperti HIMARS atau Bradley, telah menyatukan sejarah kebebasan kami dengan perusahaan Anda. Kami sedang menunggu Patriot. Kami mencermati Abrams. Ribuan contoh seperti itu mungkin terjadi,” papar Zelensky dalam video tersebut.
Menurut perkiraan Pentagon sendiri, AS telah mengirimkan senjata, amunisi, dan pasokan senilai lebih dari USD20 miliar ke Ukraina pada tahun 2022.
Namun, sebagian besar berasal dari cadangan militer AS. Departemen Pertahanan memberikan kontrak bernilai ratusan juta kepada Lockheed Martin, Raytheon, dan pabrikan lain untuk mengisi kembali beberapa persediaan yang habis.
Rusia telah berulang kali memperingatkan Barat bahwa pengiriman senjata yang berkelanjutan ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik dan mempertaruhkan konfrontasi langsung antara Moskow dan NATO.
Presiden Ukraina mengungkapkan pada Desember bahwa pemerintahnya telah menyewa Blackrock, perusahaan manajemen aset utama AS untuk “menasihati” Kiev tentang cara menggunakan dana rekonstruksi yang disediakan pemerintah Barat.
Dia memperkirakan biaya untuk membangun kembali Ukraina dari konflik yang sedang berlangsung setidaknya akan mencapai USD1 triliun.
(sya)
tulis komentar anda