Mendadak Sambangi Yordania, Netanyahu Dilaporkan Bersumpah Tegakkan Status Quo Al-Aqsa
Rabu, 25 Januari 2023 - 05:16 WIB
Situasi di sekitar Masjid al-Aqsa sedang penung dengan ketegangan dalam beberapa bulan terakhir.
Menteri sayap kanan dalam pemerintahan baru Israel telah menyatakan keinginan untuk meningkatkan kehadiran dan orang Yahudi berdoa di situs tersebut, yang dikenal sebagai Temple Mount bagi orang Yahudi. Selama beberapa dekade, orang Yahudi telah dilarang berdoa di halaman masjid.
Pekan lalu, pasukan Israel melarang duta besar Yordania memasuki al-Aqsa, yang memicu kecaman dari Amman.
Ghassan Majali dihentikan di Bab al-Asbat (Gerbang Singa), menuju ke halaman masjid, dan diminta memberikan izin untuk mengunjungi situs tersebut.
Utusan itu kemudian pergi sebagai protes, menurut laporan media Palestina.
Namun, menurut Times of Israel, polisi Israel mengatakan mereka tidak menolak Majali masuk.
Polisi mengatakan petugas di tempat kejadian tidak mengenali Majali dan meminta klarifikasi kepada komandannya, yang menyebabkan penundaan.
Sebagai bagian dari pemahaman puluhan tahun antara Israel dan Yordania - yang tetap menjadi penjaga situs Islam dan Kristen di Yerusalem setelah kehilangan wilayah timur kota ke Israel dalam perang Timur Tengah 1967 - urusan masjid dimaksudkan untuk menjadi satu-satunya tanggung jawabDepartemenWakaf, sebuah perwalian bersama Islam Yordania-Palestina.
Di bawah perjanjian, yang biasa disebut status quo, umat Islam harus diizinkan memasuki masjid tanpa batasan sementara non-Muslim dapat berkunjung setelah mendapat persetujuan dari Departemen Wakaf.
Menteri sayap kanan dalam pemerintahan baru Israel telah menyatakan keinginan untuk meningkatkan kehadiran dan orang Yahudi berdoa di situs tersebut, yang dikenal sebagai Temple Mount bagi orang Yahudi. Selama beberapa dekade, orang Yahudi telah dilarang berdoa di halaman masjid.
Pekan lalu, pasukan Israel melarang duta besar Yordania memasuki al-Aqsa, yang memicu kecaman dari Amman.
Ghassan Majali dihentikan di Bab al-Asbat (Gerbang Singa), menuju ke halaman masjid, dan diminta memberikan izin untuk mengunjungi situs tersebut.
Utusan itu kemudian pergi sebagai protes, menurut laporan media Palestina.
Namun, menurut Times of Israel, polisi Israel mengatakan mereka tidak menolak Majali masuk.
Polisi mengatakan petugas di tempat kejadian tidak mengenali Majali dan meminta klarifikasi kepada komandannya, yang menyebabkan penundaan.
Sebagai bagian dari pemahaman puluhan tahun antara Israel dan Yordania - yang tetap menjadi penjaga situs Islam dan Kristen di Yerusalem setelah kehilangan wilayah timur kota ke Israel dalam perang Timur Tengah 1967 - urusan masjid dimaksudkan untuk menjadi satu-satunya tanggung jawabDepartemenWakaf, sebuah perwalian bersama Islam Yordania-Palestina.
Di bawah perjanjian, yang biasa disebut status quo, umat Islam harus diizinkan memasuki masjid tanpa batasan sementara non-Muslim dapat berkunjung setelah mendapat persetujuan dari Departemen Wakaf.
Lihat Juga :
tulis komentar anda