AS Cap Wagner Rusia Organisasi Kriminal, Bagaimana dengan Blackwater Amerika?

Selasa, 24 Januari 2023 - 13:20 WIB
Penunjukan Wagner Group sebagai organisasi kriminal transnasional diikuti dengan pembekukan aset apa pun di AS yang terkait dengan kelompok tersebut.



Amerika Serikat juga melarang warganya untuk memberikan dana, barang, dan layanan kepada Wagner Group.

Pembekuan aset Prigozhin di Eropa adalah salah satu tujuan tindakan hukum yang dilakukan di London oleh firma hukum McCue Jury & Partners yang mengeluarkan "letter before action [surat sebelum tindakan]" terhadapnya pada bulan November sebagai bagian dari kampanye hukum masyarakat sipil melawan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin.

Diambil atas nama warga Ukraina, firma hukum itu mengatakan Wagner menggunakan penyiksaan, pembunuhan, dan pemerkosaan sebagai senjata perang.

Prigozhin menggambarkan Wagner sebagai pasukan independen dengan pesawat, tank, roket, dan artilerinya sendiri dan mengeklaim pujian atas kemajuan menuju kota Bakhmut di Oblast Donetsk dan perebutan wilayah Soledar di dekatnya.

Prigozhin selama ini secara terbuka mengkritik para jenderal dan pejabat pertahanan Rusia atas kinerja mereka di medan perang Ukraina. Sikap blakblakannya inilah yang dinilai Amerika bahwa Wagner menjadi rival Kementerian Pertahanan dalam berebut pengaruh.

Kelompok Institute for the Study of War (ISW) mengatakan dalam penilaiannya pada Jumat pekan lalu bahwa Wagner Group tampaknya berjuang untuk menampilkan dirinya sebagai struktur militer paralel yang efektif. "Sehingga semakin terbukti menjadi entitas paramiliter parasit," katanya.

Kejahatan Blackwater Amerika

Amerika Serikat juga memiliki kelompok tentara bayaran terkenal bernama Blackwater. Perusahaan militer swasta ini bahkan disebut-sebut sebagai yang terkuat di dunia.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More