Sekutu Pemerintah Swedia: Erdogan Itu Diktator Islam!
Kamis, 19 Januari 2023 - 14:54 WIB
STOCKHOLM - Jimmie Akesson, pemimpin Partai Demokrat Swedia, yang sekutu utama pemerintah setempat, mengecam Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang dia sebut "diktator Islam".
Komentar keras itu menambah rentetan ketegangan kedua negara ketika Ankara mengganjal langkah Stockholm untuk menjadi anggota NATO.
Sebelumnya, para demonstran di Swedia menghina Erdogan dengan menggantung patung berwajah pemimpin Turki itu dengan posisi badan terbalik. Demonstran membandingkan Erdogan dengan diktator fasis Italia, Benito Mussolini.
Aksi itu telah membuat pemerintah Erdogan marah, namun pemerintah Swedia menolak seruan Ankara untuk membuka penyelidikan atas insiden penggantungan patung tersebut.
"Anda tidak bisa melangkah terlalu jauh. Karena pada akhirnya ini adalah sistem anti-demokrasi yang sedang kita hadapi," kata Akesson terkait sikap Turki yang mempersulit aksesi Swedia ke NATO.
Akesson juga berpendapat bahwa penting bagi Swedia untuk tidak terlalu tunduk pada tuntutan Turki dan menentang gagasan bahwa Presiden Recep Tayyip Erdogan adalah pemimpin yang dipilih secara populer. "[Dia] diktator Islam, kurang lebih," katanya.
"Saya adalah pemimpin Partai Demokrat Swedia yang anti-Islam dan memiliki pandangan kuat terhadap seorang diktator Islam seperti Erdogan," ujarnya, seperti dikutip Sputnik, Kamis (19/1/2023).
Klaim Akesson muncul setelah skandal baru-baru ini dalam hubungan Swedia-Turki dan aksesi negara Nordik itu ke NATO bergantung pada persetujuan Ankara.
Komentar keras itu menambah rentetan ketegangan kedua negara ketika Ankara mengganjal langkah Stockholm untuk menjadi anggota NATO.
Sebelumnya, para demonstran di Swedia menghina Erdogan dengan menggantung patung berwajah pemimpin Turki itu dengan posisi badan terbalik. Demonstran membandingkan Erdogan dengan diktator fasis Italia, Benito Mussolini.
Aksi itu telah membuat pemerintah Erdogan marah, namun pemerintah Swedia menolak seruan Ankara untuk membuka penyelidikan atas insiden penggantungan patung tersebut.
"Anda tidak bisa melangkah terlalu jauh. Karena pada akhirnya ini adalah sistem anti-demokrasi yang sedang kita hadapi," kata Akesson terkait sikap Turki yang mempersulit aksesi Swedia ke NATO.
Akesson juga berpendapat bahwa penting bagi Swedia untuk tidak terlalu tunduk pada tuntutan Turki dan menentang gagasan bahwa Presiden Recep Tayyip Erdogan adalah pemimpin yang dipilih secara populer. "[Dia] diktator Islam, kurang lebih," katanya.
"Saya adalah pemimpin Partai Demokrat Swedia yang anti-Islam dan memiliki pandangan kuat terhadap seorang diktator Islam seperti Erdogan," ujarnya, seperti dikutip Sputnik, Kamis (19/1/2023).
Klaim Akesson muncul setelah skandal baru-baru ini dalam hubungan Swedia-Turki dan aksesi negara Nordik itu ke NATO bergantung pada persetujuan Ankara.
tulis komentar anda