Snowden Bongkar Australia sebagai Biang Penyadapan
A
A
A
MELBOURNE - Edward Joseph Snowden bekas kontraktor yang berbalik menjadi whistleblower NSA membongkar kedok Australia sebagai biang penyadapan. Menurut Snowden, Australia memata-matai dan menyadap warganya sendiri sepanjang waktu.
Tindakan Australia itu, lanjut Snowden, telah melewati batas yang diatur UU tentang Koleksi Metadata meski dengan dalih melindungi masyarakat dari aksi terorisme.
Snowden membeberkan ulah Australia itu dalam sebuah konferensi di Meboourne, di mana dia yang berada di Moskow terhubung dengan jaringan satelit.
Snowden yang jadi buron intelijen AS karena membocorkan penyadapan global AS itu mengkritik produk hukum metadata terbaru di AS yang memungkinkan pemerintah dan badan-badan intelijen memata-matai warganya sendiri secara konstan.
”Ini berarti mereka memantau semua orang sepanjang waktu,” kata Snowden. ”Mereka mengumpulkan informasi dan mereka hanya menempatkannya dalam ‘ember’ yang kemudian dicari diambil tidak hanya untuk Australia, tetapi dibagi dengan layanan intelijen asing,” lanjut Snowden.
Snowden lantas membandingkan sistem penyadapan massal Australia yang mirip dengan apa yang dilakukan di Inggris. ”Peran Australia dalam pengawasan massal di seluruh dunia mirip dengan program Tempora Inggris,” ujarnya, seperti dilansir Russia Today, Senin (11/5/2015). ”Ini berbahaya," katanya lagi.
Seperti diketahui intelijen Australia tergabung dalam jaringan mata-mata dunia “Five Eyes”. Yakni, kerja sama dalam berbagi data penyadapan global oleh lima intelijen dunia, yaitu Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru, Inggris dan Kanada.
Tindakan Australia itu, lanjut Snowden, telah melewati batas yang diatur UU tentang Koleksi Metadata meski dengan dalih melindungi masyarakat dari aksi terorisme.
Snowden membeberkan ulah Australia itu dalam sebuah konferensi di Meboourne, di mana dia yang berada di Moskow terhubung dengan jaringan satelit.
Snowden yang jadi buron intelijen AS karena membocorkan penyadapan global AS itu mengkritik produk hukum metadata terbaru di AS yang memungkinkan pemerintah dan badan-badan intelijen memata-matai warganya sendiri secara konstan.
”Ini berarti mereka memantau semua orang sepanjang waktu,” kata Snowden. ”Mereka mengumpulkan informasi dan mereka hanya menempatkannya dalam ‘ember’ yang kemudian dicari diambil tidak hanya untuk Australia, tetapi dibagi dengan layanan intelijen asing,” lanjut Snowden.
Snowden lantas membandingkan sistem penyadapan massal Australia yang mirip dengan apa yang dilakukan di Inggris. ”Peran Australia dalam pengawasan massal di seluruh dunia mirip dengan program Tempora Inggris,” ujarnya, seperti dilansir Russia Today, Senin (11/5/2015). ”Ini berbahaya," katanya lagi.
Seperti diketahui intelijen Australia tergabung dalam jaringan mata-mata dunia “Five Eyes”. Yakni, kerja sama dalam berbagi data penyadapan global oleh lima intelijen dunia, yaitu Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru, Inggris dan Kanada.
(mas)