Saudi pada Houthi: Kesalahan Besar Serang Wilayah Kami
A
A
A
RIYADH - Juru bicara koalisi Arab Saudi, Jenderal Ahmed Asiri menyebut tindakan pemberontak Houhti yang menyerang sebuah kota di perbatasan Saudi-Yaman adalah sebuah kesalahan besar. Beberapa hari lalu Houhti membombardir kota Najran di wilayah perbatasan yang menewaskan lima warga Saudi.
"Keputusan Houthi untuk menyerang daerah perbatasan kami adalah sebuah kesalahan," kata Asiri dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (10/5/2015).
Paska Houhti menyerang Najran, pemerintah Saudi memang langsung memberikan respon yang terbilang cukup keras. Setidaknya 130 serangan dilancarkan militer Saudi ke wilayah Saada, yang disebut sebagai pusat Houthi. Serangan ini adalah respon atas serangan Houthi di Najran.
Menurut Asiri, serangan yang dilancarkan ke Saada membuat pegerakan Houthi menjadi sangat terbatas. "Serangan-serangan yang kami lakukan sejauh ini berhasil mencegah kelompok pemberontak untuk kembali memasuki wilayah kami," sambung Asiri.
Sementara itu, Asiri juga mengingatkan kepada Houhti akan tawaran gencatan senjata yang diprakarsai Saudi dan Amerika Serikat. Dirinya menyebut, gencatan senjata hanya akan terjadi jika pemberontak Houhti menerima dan menghormati gencatan senjata tersebut.
"Tawaran gencatan senjata yang kami ajukan bisa saja tiba-tiba batal bila Houhti tidak responsif akan kesepakatan tersebut," tambahnya.
"Keputusan Houthi untuk menyerang daerah perbatasan kami adalah sebuah kesalahan," kata Asiri dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (10/5/2015).
Paska Houhti menyerang Najran, pemerintah Saudi memang langsung memberikan respon yang terbilang cukup keras. Setidaknya 130 serangan dilancarkan militer Saudi ke wilayah Saada, yang disebut sebagai pusat Houthi. Serangan ini adalah respon atas serangan Houthi di Najran.
Menurut Asiri, serangan yang dilancarkan ke Saada membuat pegerakan Houthi menjadi sangat terbatas. "Serangan-serangan yang kami lakukan sejauh ini berhasil mencegah kelompok pemberontak untuk kembali memasuki wilayah kami," sambung Asiri.
Sementara itu, Asiri juga mengingatkan kepada Houhti akan tawaran gencatan senjata yang diprakarsai Saudi dan Amerika Serikat. Dirinya menyebut, gencatan senjata hanya akan terjadi jika pemberontak Houhti menerima dan menghormati gencatan senjata tersebut.
"Tawaran gencatan senjata yang kami ajukan bisa saja tiba-tiba batal bila Houhti tidak responsif akan kesepakatan tersebut," tambahnya.
(esn)