Korut Ancam Bombardir Kapal-kapal Korsel
A
A
A
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) mengamcam akan memberikan serangan tak terduga pada kapal-kapal milik Korea Selatan (Korsel). Korut menyebut akan membombardir setiap kapal yang melewati batas maritim kedua negara di Laut Kuning.
Berdasarkan laporan kantor berita Korut, KCNA, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (8/5/2015), militer Korut dilaporkan sudah mempersiapkan diri untuk melakukan serangan mendadak kepada setiap kapal Korsel yang diduga melanggar perbatasan di Semenanjung Korea.
"Mulai saat ini, akan ada serangan yang akan dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu terhadap kapal Angkatan Laut Korsel yang melanggar perbatasan maritim militer kita di Semenanjung Korea," bunyi pernyataan militer Korut, seperti dikutip KCNA.
Kebijakan ini diambil setelah Korut mulai gerah dengan manuver yang kerap dilakukan oleh kapal patroli milik Korsel. Menurut Korut, kapal itu seperti secara sengaja secara berkala melakukan pelanggara perbatasan dengan alasan mengejar kapal-kapal ilegal dari China.
Sementara itu, pihak Korsel mengaku kecewa dengan kebijakan yang diambil oleh tetangga tersebut. Bahkan Korsel menyebut tindakan yang dilakukan oleh Korut sebagai tindakan yang gila, dan menyatakan belum pernah ada kapal Korsel yang melintasi wilayah perbatasan sejak tahun 1953.
Berdasarkan laporan kantor berita Korut, KCNA, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (8/5/2015), militer Korut dilaporkan sudah mempersiapkan diri untuk melakukan serangan mendadak kepada setiap kapal Korsel yang diduga melanggar perbatasan di Semenanjung Korea.
"Mulai saat ini, akan ada serangan yang akan dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu terhadap kapal Angkatan Laut Korsel yang melanggar perbatasan maritim militer kita di Semenanjung Korea," bunyi pernyataan militer Korut, seperti dikutip KCNA.
Kebijakan ini diambil setelah Korut mulai gerah dengan manuver yang kerap dilakukan oleh kapal patroli milik Korsel. Menurut Korut, kapal itu seperti secara sengaja secara berkala melakukan pelanggara perbatasan dengan alasan mengejar kapal-kapal ilegal dari China.
Sementara itu, pihak Korsel mengaku kecewa dengan kebijakan yang diambil oleh tetangga tersebut. Bahkan Korsel menyebut tindakan yang dilakukan oleh Korut sebagai tindakan yang gila, dan menyatakan belum pernah ada kapal Korsel yang melintasi wilayah perbatasan sejak tahun 1953.
(esn)