Baghdadi Terluka Diserang AS, ISIS Dendam
A
A
A
NINEVEH - ISIS mengobarkan balas dendam setelah pemimpin mereka, Abu Bakar al-Baghdadi terluka parah oleh serangan udara Amerika Serikat dan koalisi.
Baghdadi terluka ketika konvoi tiga mobil yang membawanya di Nineveh, Irak, diserang pada Maret 2015 lalu. Menurut seorang sumber di Irak, Baghdadi kini tidak lagi mengendalikan kelompok Islamic of State Iraq and Syria (ISIS) karena terluka parah.
Menurut The Guardian, Sabtu (2/5/2015) Baghdadi masih tidak mampu memimpin ISIS karena cedera tulang belakang. Sumber di Irak itu mengatakan, saat ini ISIS sedang dipimpin oleh pejabat senior dan wakil Baghdadi, Abu Alaa al-Afri.
“Mereka berencana untuk melawan Eropa. Mereka ingin membalas dendam untuk Baghdadi,” kata sumber itu mengutip salah satu anggota ISIS di Irak.
Tahun lalu ada dua laporan yang menyebut Baghdadi telah terluka, tetapi laporan itu ternyata tidak akurat. Dia lolos dari maut pada bulan Desember 2014 ketika pesawat jet tempur AS menyerang konvoi dua mobil di pinggiran Mosul.
Pembantu dekat Baghdadi, Auf Abdul Rahman al-Efery tewas ketika sebuah roket ditembakkan dari sebuah pesawat tempur yang menghantam salah satu dari tiga mobil yang konvoi di Nineveh, Maret lalu. Dalam insiden itu, Baghdadi diyakini berada di mobil kedua.
Baghdadi, 43, adalah kepala dari al-Qaeda di Irak sebelum mendirikan Negara Islam di Irak pada tahun 2010. Kemudian pada 2013, dia mendirikan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) pada tahun 2013. Kemudian, pada Juni tahun lalu, ISIS menyatakan Baghdadi sebagai “khalifah”.
Baghdadi terluka ketika konvoi tiga mobil yang membawanya di Nineveh, Irak, diserang pada Maret 2015 lalu. Menurut seorang sumber di Irak, Baghdadi kini tidak lagi mengendalikan kelompok Islamic of State Iraq and Syria (ISIS) karena terluka parah.
Menurut The Guardian, Sabtu (2/5/2015) Baghdadi masih tidak mampu memimpin ISIS karena cedera tulang belakang. Sumber di Irak itu mengatakan, saat ini ISIS sedang dipimpin oleh pejabat senior dan wakil Baghdadi, Abu Alaa al-Afri.
“Mereka berencana untuk melawan Eropa. Mereka ingin membalas dendam untuk Baghdadi,” kata sumber itu mengutip salah satu anggota ISIS di Irak.
Tahun lalu ada dua laporan yang menyebut Baghdadi telah terluka, tetapi laporan itu ternyata tidak akurat. Dia lolos dari maut pada bulan Desember 2014 ketika pesawat jet tempur AS menyerang konvoi dua mobil di pinggiran Mosul.
Pembantu dekat Baghdadi, Auf Abdul Rahman al-Efery tewas ketika sebuah roket ditembakkan dari sebuah pesawat tempur yang menghantam salah satu dari tiga mobil yang konvoi di Nineveh, Maret lalu. Dalam insiden itu, Baghdadi diyakini berada di mobil kedua.
Baghdadi, 43, adalah kepala dari al-Qaeda di Irak sebelum mendirikan Negara Islam di Irak pada tahun 2010. Kemudian pada 2013, dia mendirikan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) pada tahun 2013. Kemudian, pada Juni tahun lalu, ISIS menyatakan Baghdadi sebagai “khalifah”.
(mas)