Gempa Geser Tanah Nepal 3 Meter dalam 30 Detik
A
A
A
KATHMANDU - Pakar geologi mengatakan, gempa dahsyat berkekuatan 7,8 SR telah membuat tanah di Kota Kathmandu bergeser tiga meter dalam tempo 30 detik. Selain itu, longsor salju di Gunung Everest dianggap mirip ledakan bom nuklir.
Pakar geologi dari Universitas Colorado, Amerika Serikat (AS), Roger Bilham, mengatakan kepada The Washington Post bahwa, blok kerak bumi di Ibu Kota Kathmandu, Nepal, dengan panjang sekitar 193 km dan lebar 60 km telah bergeser sekitar tiga meter ke selatan.
”Gempa bumi pecah di bawah kota, sangat dekat dengan kota, jadi ini adalah skenario terburuk kami, mungkin,” kata Billham.
Efek gempa dahsyat juga diungkap pendaki Gunung Everest asal Jerman, Jost Kobusch, 22. Dia menggambarkan longsor salju Everest akibat efek gempa pada Sabtu pekan lalu seperti “ledakan nuklir”.
“Tanah gemetar dari gempa dan segera setelah kami melihat orang-orang berlarian, kami berjalan sendiri untuk menyelamatkan hidup kami,” kata Kobusch dalam video berisi adegan mengerikan dari longsoran salju yang dia unggah di YouTube, seperti dikutip Daily Mail, Senin (27/4/2015).
Setidaknya 18 pendaki tewas tertimbun longsor salju dalam musibah besar itu. Sejumlah pendaki juga telah mampu mengirim tweets, blog, gambar dan cuplikan adegan dari base camp Everest setelah gempa besar meluluhlantakkan Kathmandu dan memicu longsor hebat di Gunung Everest.
Pendaki asal Amerika Serikat (AS), Jon Kedrowski, menulis di blog-nya yang menggambar situasi menakutkan saat berada di base camp.”Gempa bumi mematahkan es begerigi dari punggung bukit, menciptakan angin berkekuatan badai yang meniup orang dan tenda,” tulis dia.
Pakar geologi dari Universitas Colorado, Amerika Serikat (AS), Roger Bilham, mengatakan kepada The Washington Post bahwa, blok kerak bumi di Ibu Kota Kathmandu, Nepal, dengan panjang sekitar 193 km dan lebar 60 km telah bergeser sekitar tiga meter ke selatan.
”Gempa bumi pecah di bawah kota, sangat dekat dengan kota, jadi ini adalah skenario terburuk kami, mungkin,” kata Billham.
Efek gempa dahsyat juga diungkap pendaki Gunung Everest asal Jerman, Jost Kobusch, 22. Dia menggambarkan longsor salju Everest akibat efek gempa pada Sabtu pekan lalu seperti “ledakan nuklir”.
“Tanah gemetar dari gempa dan segera setelah kami melihat orang-orang berlarian, kami berjalan sendiri untuk menyelamatkan hidup kami,” kata Kobusch dalam video berisi adegan mengerikan dari longsoran salju yang dia unggah di YouTube, seperti dikutip Daily Mail, Senin (27/4/2015).
Setidaknya 18 pendaki tewas tertimbun longsor salju dalam musibah besar itu. Sejumlah pendaki juga telah mampu mengirim tweets, blog, gambar dan cuplikan adegan dari base camp Everest setelah gempa besar meluluhlantakkan Kathmandu dan memicu longsor hebat di Gunung Everest.
Pendaki asal Amerika Serikat (AS), Jon Kedrowski, menulis di blog-nya yang menggambar situasi menakutkan saat berada di base camp.”Gempa bumi mematahkan es begerigi dari punggung bukit, menciptakan angin berkekuatan badai yang meniup orang dan tenda,” tulis dia.
(mas)