Korban Jiwa Gempa Dahsyat di Nepal Tembus 688 Jiwa
A
A
A
KATHMANDU - Jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat 7,9 Skala Richter (SR) di Nepal terus bertambah. Hingga saat ini, Kementerian Dalam Negeri Nepal menyatakan korban tewas sudah mencapai 688 jiwa.
Kemungkinan korban tewas akan terus bertambah, mengingat dampak kerusakan yang luas akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (25/4/2015) hari ini.
Gempa juga meruntuhkan menara kuno abad 19 di Ibu Kota Kathmandu. Gunung Everest juga mengalami longsor akibat gempa tersebut.
Gempa terburuk sepanjang sejarah di negara itu, juga berdampak di India dan Bangladesh. Meski Kementerian Dalam Negeri Nepal telah mengklaim korban tewas sudah mencapai 688 jiwa, namun data Kepolisian Nepal baru mencatat 449 orang yang meninggal akibat gempa.
Seorang pejabat pariwisata di Nepal, Gyanendra Shresta, mengatakan Kamp Pendakian Gunung Everest sudah terkena dampak gempa.”Jumlah korban bisa naik, mungkin termasuk orang asing,” katanya, seperti dikutip Reuters.
Bencana besar itu juga memutus jalur transportasi dan komunikasi. ”Kami benar-benar terputus dari akses sebagian besar di negara kami," kata Ram Narayan Pandey, pejabat dari Otoritas Manajemen Bencana Nepal.
Kemungkinan korban tewas akan terus bertambah, mengingat dampak kerusakan yang luas akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (25/4/2015) hari ini.
Gempa juga meruntuhkan menara kuno abad 19 di Ibu Kota Kathmandu. Gunung Everest juga mengalami longsor akibat gempa tersebut.
Gempa terburuk sepanjang sejarah di negara itu, juga berdampak di India dan Bangladesh. Meski Kementerian Dalam Negeri Nepal telah mengklaim korban tewas sudah mencapai 688 jiwa, namun data Kepolisian Nepal baru mencatat 449 orang yang meninggal akibat gempa.
Seorang pejabat pariwisata di Nepal, Gyanendra Shresta, mengatakan Kamp Pendakian Gunung Everest sudah terkena dampak gempa.”Jumlah korban bisa naik, mungkin termasuk orang asing,” katanya, seperti dikutip Reuters.
Bencana besar itu juga memutus jalur transportasi dan komunikasi. ”Kami benar-benar terputus dari akses sebagian besar di negara kami," kata Ram Narayan Pandey, pejabat dari Otoritas Manajemen Bencana Nepal.
(mas)