Ini Curhat PM Palestina di KAA
A
A
A
JAKARTA - Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah curhat mengenai pendudukan yang dilakukan oleh Israel terhadap negaranya. Curhat itu dituangkan dalam pidatonya di pertemuan Kepala Negara Konferensi Asia-Afrika (KAA).
"Hari ini kita bertemu, Palestina masih diduduki oleh Israel. Rakyat Israel menguasai lahan kami. Mereka juga memblokade Gaza selama delapan tahun," cerita Hamdallah pada Rabu (22/4/2015).
Hamdallah juga mengungkapkan kekecewaan yang sangat mendalam dengan sikap Israel yang terus mengisolasi dan kerap melakukan serangan terhadap warga sipil di Gaza.
"Gaza terus dikendalikan oleh Israel. Kami sangat kecewa dengan sikap Israel yang mengisolasi Gaza. Mereka juga melakukan seragan udara dan darat, serta menyebabkan insfrastruktur hancur," sambungnya.
"Israel telah membunuh ribuan perempuan dan anak-anak palestina. Banyak dari mereka merasa sakit dan terpernjara. Rakyat Palestina masih berupaya untuk membebaskan Gaza dan ini sudah berlangsung sejak 1967," ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Hamdallah juga meminta dunia internasional untuk terus mengeintervensi Israel terkait apa yang mereka lalukan di Palestina. Intervensi itu, lanjut Hamdallah, dapat memberikan pelajaran bagi Israel untuk tidak main-main dengan kedaulatan sebuah negara.
"Israel harus sadar seberapa berbahaya tingkah mereka yang melakukan agresi terhadap palestina. Mereka juga harus tahu bahaya yang diakibatkan terhadap negara lain, yang merusak kestabilan," pungkasnya.
"Hari ini kita bertemu, Palestina masih diduduki oleh Israel. Rakyat Israel menguasai lahan kami. Mereka juga memblokade Gaza selama delapan tahun," cerita Hamdallah pada Rabu (22/4/2015).
Hamdallah juga mengungkapkan kekecewaan yang sangat mendalam dengan sikap Israel yang terus mengisolasi dan kerap melakukan serangan terhadap warga sipil di Gaza.
"Gaza terus dikendalikan oleh Israel. Kami sangat kecewa dengan sikap Israel yang mengisolasi Gaza. Mereka juga melakukan seragan udara dan darat, serta menyebabkan insfrastruktur hancur," sambungnya.
"Israel telah membunuh ribuan perempuan dan anak-anak palestina. Banyak dari mereka merasa sakit dan terpernjara. Rakyat Palestina masih berupaya untuk membebaskan Gaza dan ini sudah berlangsung sejak 1967," ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Hamdallah juga meminta dunia internasional untuk terus mengeintervensi Israel terkait apa yang mereka lalukan di Palestina. Intervensi itu, lanjut Hamdallah, dapat memberikan pelajaran bagi Israel untuk tidak main-main dengan kedaulatan sebuah negara.
"Israel harus sadar seberapa berbahaya tingkah mereka yang melakukan agresi terhadap palestina. Mereka juga harus tahu bahaya yang diakibatkan terhadap negara lain, yang merusak kestabilan," pungkasnya.
(esn)