Kapal Terbalik, 900 Imigran Dikhawatirkan Tewas
A
A
A
TRIPOLI - Sebuah kapal yang membawa sekitar 950 imigran, terbalik di perairan Libya. Sekitar 900 imigran dikhawatirkan tewas karena hanya puluhan orang yang baru bisa diselamatkan sejauh ini.
Kapal itu terbalik di wilayah perairan Libya yang berjarak 120 Km dari sebelah selatan Lampedusa, Italia. Sampai saat ini, baru 28 orang yang dilaporkan berhasil diselamatkan. Banyak jenazah mulai terdampar di Libya.
Kejaksaan Italia mengatakan, para korban yang selamat sebagian berasal dari Bangladesh. Semula pihak berwenang meyakini, ada 700-an orang di kapal yang terbalik tersebut.
”Ada 950 orang di atas kapal, sekitar 40-50 anak-anak dan 200 wanita,” kata jaksa Italia, Giovanni Salvi. Bencana tersebut bisa menjadi salah satu yang terburuk selama satu dekade bencana yang dialami para imigran di Mediterania selatan.
Menurut Reuters, Senin (20/4/2015), dalam kasus musibah kapal imigran ada peningkatan jumlah korban tewas hingga lebih dari 1.500 sejak awal 2015.
”Saat ini, kita takut bahwa ini adalah tragedi yang benar-benar besar,” Carlotta Sami, juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, kepada stasiun televisi SkyTG24.
”Rincian pertama yang muncul dari salah satu korban yang berbicara dalam bahasa Inggris mengatakan bahwa setidaknya 700 orang, berada di kapal,” imbuh Sami.
Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, mengatakan Italia tidak bisa menangani masalah lalu lintas imigran secara sendirian. ”Kami meminta untuk tidak ditinggalkan sendirian," katanya kepada wartawan.
Kapal itu terbalik di wilayah perairan Libya yang berjarak 120 Km dari sebelah selatan Lampedusa, Italia. Sampai saat ini, baru 28 orang yang dilaporkan berhasil diselamatkan. Banyak jenazah mulai terdampar di Libya.
Kejaksaan Italia mengatakan, para korban yang selamat sebagian berasal dari Bangladesh. Semula pihak berwenang meyakini, ada 700-an orang di kapal yang terbalik tersebut.
”Ada 950 orang di atas kapal, sekitar 40-50 anak-anak dan 200 wanita,” kata jaksa Italia, Giovanni Salvi. Bencana tersebut bisa menjadi salah satu yang terburuk selama satu dekade bencana yang dialami para imigran di Mediterania selatan.
Menurut Reuters, Senin (20/4/2015), dalam kasus musibah kapal imigran ada peningkatan jumlah korban tewas hingga lebih dari 1.500 sejak awal 2015.
”Saat ini, kita takut bahwa ini adalah tragedi yang benar-benar besar,” Carlotta Sami, juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, kepada stasiun televisi SkyTG24.
”Rincian pertama yang muncul dari salah satu korban yang berbicara dalam bahasa Inggris mengatakan bahwa setidaknya 700 orang, berada di kapal,” imbuh Sami.
Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, mengatakan Italia tidak bisa menangani masalah lalu lintas imigran secara sendirian. ”Kami meminta untuk tidak ditinggalkan sendirian," katanya kepada wartawan.
(mas)