Ganyang ISIS, Irak Minta Bantuan Drone Amerika
Ganyang ISIS, Irak Minta Bantuan Drone Amerika
A
A
A
BAGHDAD - Perdana Menteri (PM) Irak, Haidar al-Abadi, akan meminta bantuan miliaran dolar kepada Presiden Amerika Serikat (AS) dalam bentuk drone. Bantuan pesawat nirawak itu dibutuhkan Irak untuk mengganyang militan ISIS.
PM Abadi dijadwalkan akan berkunjung ke AS pada Minggu depan untuk membahas permintaan bantuan itu. Rencana PM Irak itu diungkap seorang pejabat senior Irak yang diwawancarai dengan syarat anonim.
Kelompok Islamic of State Iraq and Syria (ISIS) telah menguasi sejumlah wilayah Irak dan Suriah sejak konflik di Suriah pecah. Kelompok itu, selain melakukan perusakan terhadap situs-situs kuno di Irak juga melakukan pembunuhan massal di Irak. Data terbaru, pemerintah Irak menemukan kuburan massal berisi sekitar 1.700 mayat tentara muda Irak korban pembantaian ISIS.
Abadi yang untuk pertama kalinya mengunjungi Washington berharap bisa meyakinkan AS untuk memperoleh bantuan guna memerangi ISIS. ”ISIS adalah masalah semua orang sekarang," kata pejabat senior Irak itu, seperti dikutip Reuters, Minggu (12/4/2015).
“Anda tidak bisa lari dari masalah jika datang ke Kanada atau pergi ke Prancis," katanya mengacu pada serangan oleh orang-orang bersenjata yang terinspirasi atau dipengaruhi oleh ISIS.
Pejabat senior Irak mengisyaratkan bahwa Baghdad bisa beralih minta bantuan ke Teheran jika Washington tidak bersedia memberikan bantuan seperti yang mereka inginkan. ”Jika itu tidak tersedia, kami akan melakukannya dengan Iran dan negara-negara lain,” katanya.
PM Abadi dijadwalkan akan berkunjung ke AS pada Minggu depan untuk membahas permintaan bantuan itu. Rencana PM Irak itu diungkap seorang pejabat senior Irak yang diwawancarai dengan syarat anonim.
Kelompok Islamic of State Iraq and Syria (ISIS) telah menguasi sejumlah wilayah Irak dan Suriah sejak konflik di Suriah pecah. Kelompok itu, selain melakukan perusakan terhadap situs-situs kuno di Irak juga melakukan pembunuhan massal di Irak. Data terbaru, pemerintah Irak menemukan kuburan massal berisi sekitar 1.700 mayat tentara muda Irak korban pembantaian ISIS.
Abadi yang untuk pertama kalinya mengunjungi Washington berharap bisa meyakinkan AS untuk memperoleh bantuan guna memerangi ISIS. ”ISIS adalah masalah semua orang sekarang," kata pejabat senior Irak itu, seperti dikutip Reuters, Minggu (12/4/2015).
“Anda tidak bisa lari dari masalah jika datang ke Kanada atau pergi ke Prancis," katanya mengacu pada serangan oleh orang-orang bersenjata yang terinspirasi atau dipengaruhi oleh ISIS.
Pejabat senior Irak mengisyaratkan bahwa Baghdad bisa beralih minta bantuan ke Teheran jika Washington tidak bersedia memberikan bantuan seperti yang mereka inginkan. ”Jika itu tidak tersedia, kami akan melakukannya dengan Iran dan negara-negara lain,” katanya.
(mas)
Explore More