Soal Kesepakatan Nuklir, Khamenei: AS Tunjukkan Niat 'Iblis'
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut Amerika Serikat (AS) menunjukkan niat “Iblis”. Sebab, AS menyebarkan lembaran kesepakatan nuklir yang berbeda dengan apa yang disampaikan Iran.
”Mungkin di sisi lain ingin menipu dan membatasi kita dalam rincian,” kata Khamenei, Kamis (9/4/2015). Khamenei menegaskan, bahwa dia tidak mendukung serta tidak menolak kesepakatan awal nuklir antara Iran dan enam negara kekuatan dunia.
Khamenei hanya menuntut sanksi terhadap Teheran segera dicabut. ”Saya tidak mendukung atau menentangnya,” ujarnya, seperti dilansir Reuters. ”Semuanya dalam rincian.”
Kesepakatan tentatif soal nuklir Teheran tercapai pada 2 April 2015 setelah delapan hari Iran dan enam negara kekuatan dunia melakukan pembicaraan di Lausanne, Swiss.
Dalam perundingan nuklir itu, negara-negara Barat ingin memastikan Iran tidak membuat bom atom. Sedangkan Iran ingin semua sanksi yang menyengsarakan rakyat Iran dicabut.
”Gedung Putih mengeluarkan pernyataan hanya beberapa jam setelah para perunding kami selesai melakukan pembicaraan dengan mereka. Pernyataan yang mereka sebut lembar fakta itu, salah pada sebagian besar masalah,” kata Khamenei.
“Apa yang telah dicapai sejauh ini tidak menjamin kesepakatan bahwa negosiasi akan terus sampai pada tahap akhir. Saya tidak pernah optimistis bernegosiasi dengan Amerika. Tapi, tetap saja saya setuju untuk negosiasi.”
”Mungkin di sisi lain ingin menipu dan membatasi kita dalam rincian,” kata Khamenei, Kamis (9/4/2015). Khamenei menegaskan, bahwa dia tidak mendukung serta tidak menolak kesepakatan awal nuklir antara Iran dan enam negara kekuatan dunia.
Khamenei hanya menuntut sanksi terhadap Teheran segera dicabut. ”Saya tidak mendukung atau menentangnya,” ujarnya, seperti dilansir Reuters. ”Semuanya dalam rincian.”
Kesepakatan tentatif soal nuklir Teheran tercapai pada 2 April 2015 setelah delapan hari Iran dan enam negara kekuatan dunia melakukan pembicaraan di Lausanne, Swiss.
Dalam perundingan nuklir itu, negara-negara Barat ingin memastikan Iran tidak membuat bom atom. Sedangkan Iran ingin semua sanksi yang menyengsarakan rakyat Iran dicabut.
”Gedung Putih mengeluarkan pernyataan hanya beberapa jam setelah para perunding kami selesai melakukan pembicaraan dengan mereka. Pernyataan yang mereka sebut lembar fakta itu, salah pada sebagian besar masalah,” kata Khamenei.
“Apa yang telah dicapai sejauh ini tidak menjamin kesepakatan bahwa negosiasi akan terus sampai pada tahap akhir. Saya tidak pernah optimistis bernegosiasi dengan Amerika. Tapi, tetap saja saya setuju untuk negosiasi.”
(mas)