Gedung Putih Bantah Pernah Dibobol Hacker Rusia
A
A
A
WASHINGTON - Pihak Gedung Putih membenarkan bahwa sempat ada gangguan terhadap sistem keamanan cyber mereka. Namun, mereka membantah bahwa gangguan itu disebabkan oleh serangan yang dilakukan seorang hacker Rusia.
“Ada insiden itu tahun lalu. Kami telah mengklasifikasikan sistem yang aman. Namun, kami tidak mau berbicara tentang di mana gangguan maya tersebut berasal,” ucap wakil penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), Ben Rhodes.
Pernyataan serupa juga diutarakan oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional Mark Stroh, yang menyebut enggan menebak-nebak siapa yang melakukan gangguan itu. Dirinya hanya menegaskan, pihaknya akan menindak tegas setiap orang yang mencoba membobol sistem keamanan Gedung Putih.
“Kami akan mengambil tindakan yang serius setiap ada aktivitas seperti itu. Kami mengambil langkah cepat untuk mengevaluasi dan mengurangi aktivitas yang sama,” ucap Stroh.
Dalam beberapa laporan media, seperti CNN dan ABC pada Rabu (8/4/2015), hacker Rusia tersebut membobol sistem keamanan Gedung Putih dan meretas jaringan di Kantor Eksekutif Presiden.
Kantor itu terdiri dari penasihat terdekat Presiden Barack Obama, termasuk Dewan Keamanan Nasional, Dewan Penasihat Ekonomi, serta staf wakil presiden.
Hacker Rusia itu juga disebut-sebut pernah membobol sistem keamanan cyber Departemen Luar Negeri AS beberapa waktu lalu.
“Ada insiden itu tahun lalu. Kami telah mengklasifikasikan sistem yang aman. Namun, kami tidak mau berbicara tentang di mana gangguan maya tersebut berasal,” ucap wakil penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), Ben Rhodes.
Pernyataan serupa juga diutarakan oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional Mark Stroh, yang menyebut enggan menebak-nebak siapa yang melakukan gangguan itu. Dirinya hanya menegaskan, pihaknya akan menindak tegas setiap orang yang mencoba membobol sistem keamanan Gedung Putih.
“Kami akan mengambil tindakan yang serius setiap ada aktivitas seperti itu. Kami mengambil langkah cepat untuk mengevaluasi dan mengurangi aktivitas yang sama,” ucap Stroh.
Dalam beberapa laporan media, seperti CNN dan ABC pada Rabu (8/4/2015), hacker Rusia tersebut membobol sistem keamanan Gedung Putih dan meretas jaringan di Kantor Eksekutif Presiden.
Kantor itu terdiri dari penasihat terdekat Presiden Barack Obama, termasuk Dewan Keamanan Nasional, Dewan Penasihat Ekonomi, serta staf wakil presiden.
Hacker Rusia itu juga disebut-sebut pernah membobol sistem keamanan cyber Departemen Luar Negeri AS beberapa waktu lalu.
(esn)