Rusia Minta Agresi Terhadap Yaman Dihentikan
A
A
A
MOSKOW - Pro dan kontra terhadap agresi yang dipimpin oleh Arab Saudi di Yaman terus mengemuka. Selain Iran, negara lain yang kontra terhadap keputusan pemerintah Saudi dan beberapa negara Teluk tersebut adalah Rusia.
Melalui pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Rusii seperti dikutip Sputnik pada Kamis (26/3/2015), Negeri Beruang Merah itu meminta kepada semua pihak agar tenang dan menghentikan agresi militer yang ditujukan untuk mengalahkan kelompok pemberontak Houthi tersebut.
"Kami percaya bahwa sangat penting untuk semua pihak yang bersekutu di Yaman dan semua sekutu asing mereka agar segera menghentikan aksi militer dan melepaskan segala macam upaya militer untuk menyelesaikan masalah di sana," bunyi pernyataan kementerian tersebut.
"Kami sangat percaya kontradiksi yang sangat parah yang saat ini terjadi di Yaman hanya dapat diselesaikan melalui jalur damai, yakni melalui dialog nasional," kementerian tersebut menambahkan.
Kementerian itu juga menegaskan akan terus melakukan kontak dengan semua pihak yang terlibat dalam konflik tersebut, dan membujuk mereka untuk memilih jalur dialog daripada militer untuk menyelesaikan masalah yang ada. Rusia bahkan menyatakan akan meminta bantuan forum internasional, termasuk PBB untuk memediasi negosiasi itu kelak.
Melalui pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Rusii seperti dikutip Sputnik pada Kamis (26/3/2015), Negeri Beruang Merah itu meminta kepada semua pihak agar tenang dan menghentikan agresi militer yang ditujukan untuk mengalahkan kelompok pemberontak Houthi tersebut.
"Kami percaya bahwa sangat penting untuk semua pihak yang bersekutu di Yaman dan semua sekutu asing mereka agar segera menghentikan aksi militer dan melepaskan segala macam upaya militer untuk menyelesaikan masalah di sana," bunyi pernyataan kementerian tersebut.
"Kami sangat percaya kontradiksi yang sangat parah yang saat ini terjadi di Yaman hanya dapat diselesaikan melalui jalur damai, yakni melalui dialog nasional," kementerian tersebut menambahkan.
Kementerian itu juga menegaskan akan terus melakukan kontak dengan semua pihak yang terlibat dalam konflik tersebut, dan membujuk mereka untuk memilih jalur dialog daripada militer untuk menyelesaikan masalah yang ada. Rusia bahkan menyatakan akan meminta bantuan forum internasional, termasuk PBB untuk memediasi negosiasi itu kelak.
(esn)