Penyanderaan 3 Jam di Tunisia Berakhir, 22 Orang Tewas
A
A
A
TUNIS - Drama penyanderaan di sebuah museum di Ibu Kota Tunis, Tunisia, oleh dua pria bersenjata selama tiga jam telah berakhir. Sebanyak 22 orang tewas, termasuk 17 turis asing dan dua pria bersenjata.
Dari 17 turis asing itu, belum ada informasi resmi dari pemerintah Tunisia apakah ada warga Indonesia di dalamnya. Perdana Menteri Tunsia, Habib Essid, mengatakan kebuntuan telah berakhir.
Penyanderaan yang berlangsung Rabu petang kemarin, bermula dari aksi dua pria bersenjata yang menyerbu Museum Bardo di Tunis. Pasukan keamanan Tunisia lantas mengambil tindakan dengan menyerbu lokasi yang berada di sebelah gedung parlemen Tunisia itu.
Menurut PM Essid, warga Italia, Jerman, Polandia dan Spanyol ikut jadi korban tewas dalam penyanderaan itu. Menurutnya, pasukan keamanan Tunisia pada Kamis (19/3/2015) masih mencari dua atau tiga orang yang diduga ikut membantu para pria bersenjata tersebut.
Ahmad Fadli, saksi mata saat penyanderaan berlangsung yang juga koresponden surat kabar Al-Tunisia, mengatakan, bahwa para pria bersenjata merupakan militan yang mengenakan seragam tentara. “Saya berada persis di seberang Museum Bardo. Beberapa orang berseragam militer kembali menuju museum dan mulai menembak dan mengambil sandera,” ujar Fadli.
”Setidaknya ada dua orang bersenjata, meskipun ada mungkin lebih. Keduanya terlihat dengan senapan Kalashnikov bergegas masukke dalam gedung,” ujarnya.
Menurut Reuters, sekitar 200 orang diyakini ada di dalam museum ketika penyanderaan berlangsung. Media Tunisia melaporkan, ada 160 turis yang diselamatkan dari gedung museum melalui pintu belakang, sementara sekitar 20 sampai 30 turis masih berada di dalam gedung saat penyanderaan terjadi.
Dari 17 turis asing itu, belum ada informasi resmi dari pemerintah Tunisia apakah ada warga Indonesia di dalamnya. Perdana Menteri Tunsia, Habib Essid, mengatakan kebuntuan telah berakhir.
Penyanderaan yang berlangsung Rabu petang kemarin, bermula dari aksi dua pria bersenjata yang menyerbu Museum Bardo di Tunis. Pasukan keamanan Tunisia lantas mengambil tindakan dengan menyerbu lokasi yang berada di sebelah gedung parlemen Tunisia itu.
Menurut PM Essid, warga Italia, Jerman, Polandia dan Spanyol ikut jadi korban tewas dalam penyanderaan itu. Menurutnya, pasukan keamanan Tunisia pada Kamis (19/3/2015) masih mencari dua atau tiga orang yang diduga ikut membantu para pria bersenjata tersebut.
Ahmad Fadli, saksi mata saat penyanderaan berlangsung yang juga koresponden surat kabar Al-Tunisia, mengatakan, bahwa para pria bersenjata merupakan militan yang mengenakan seragam tentara. “Saya berada persis di seberang Museum Bardo. Beberapa orang berseragam militer kembali menuju museum dan mulai menembak dan mengambil sandera,” ujar Fadli.
”Setidaknya ada dua orang bersenjata, meskipun ada mungkin lebih. Keduanya terlihat dengan senapan Kalashnikov bergegas masukke dalam gedung,” ujarnya.
Menurut Reuters, sekitar 200 orang diyakini ada di dalam museum ketika penyanderaan berlangsung. Media Tunisia melaporkan, ada 160 turis yang diselamatkan dari gedung museum melalui pintu belakang, sementara sekitar 20 sampai 30 turis masih berada di dalam gedung saat penyanderaan terjadi.
(mas)