Eropa Lawan Propaganda Rusia Soal Perang Ukraina
A
A
A
BRUSSELS - Uni Eropa mulai minggu depan akan menyusun rencana untuk melawan propaganda atau “kampanye disinformasi” perang Ukraina yang dilakukan Rusia. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa diminta segera bersikap.
Para pemimpin Uni Eropaakan menggelar rapat pada 19-20 Maret 2015. Mereka akan memberikan kesempatan kepada Perwakilan Tinggi Luar Negeri Uni Eropa,Federica Mogherini,selama tiga bulan untuk merancang kebijakan yang mendukung kebebasan media dan nilai-nilai Eropa di Rusia.
”Dewan Eropa menekankan perlunya untuk menantang kampanye disinformasi Rusia yang sedang berlangsung dan mengundang Perwakilan Tinggi (Uni Eropa) untuk mempersiapkannya,” bunyi draft Dewan Eropa.
”Ini menyambut baik pembentukan tim komunikasi sebagai langkah pertama dalam hal ini,” lanjut bunyi draft itu yang dilansir Reuters, Kamis (12/3/2015).
Stasiun televisi yang didadani pemerintah Rusia, seperti stasiun televisi Russia Today (RT) telah memperluas operasinya dalam bahasa Inggris, Spanyol, Arab, Jerman dan Prancis. Media-media Rusia kini diwaspadai negara-negara Barat.
Seorang diplomat Uni Eropa mengatakan Uni Eropa perlu menemukan cara untuk mengatasi disinformasi Rusia di Rusia itu sendiri, serta di negara-negara Eropa barat seperti Jerman dan di negara-negara Baltik.
November lalu, Rusia meluncurkan sebuah organisasi media pemerintah, di mana ratusan wartawan Rusia luar negeri ditugaskan untuk melawan propaganda Barat.
Pemanfaatan media oleh Rusia ini pernah terungkap, ketika koresponden Russia Today yang berbasis di London, Sara Firth mengundurkan diri Juli lalu setelah dia merasa media tempatnya bekerja itu melakukan misinformasi soal tragedi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17.
Empat bulan sebelumnya koresponden Russia Today yang berbasis di Washington, Liz Wahl, juga mengundurkan diri hidup karena militer Moskow melakukan intervensi di Crimea. ”Ada kekhawatiran yang berkembang dengan propaganda Rusia dan itu muncul sekarang,” ujar seorang diplomat Uni Eropa yang berbicara dalam kondisi anonim kepada Reuters.
Para pemimpin Uni Eropaakan menggelar rapat pada 19-20 Maret 2015. Mereka akan memberikan kesempatan kepada Perwakilan Tinggi Luar Negeri Uni Eropa,Federica Mogherini,selama tiga bulan untuk merancang kebijakan yang mendukung kebebasan media dan nilai-nilai Eropa di Rusia.
”Dewan Eropa menekankan perlunya untuk menantang kampanye disinformasi Rusia yang sedang berlangsung dan mengundang Perwakilan Tinggi (Uni Eropa) untuk mempersiapkannya,” bunyi draft Dewan Eropa.
”Ini menyambut baik pembentukan tim komunikasi sebagai langkah pertama dalam hal ini,” lanjut bunyi draft itu yang dilansir Reuters, Kamis (12/3/2015).
Stasiun televisi yang didadani pemerintah Rusia, seperti stasiun televisi Russia Today (RT) telah memperluas operasinya dalam bahasa Inggris, Spanyol, Arab, Jerman dan Prancis. Media-media Rusia kini diwaspadai negara-negara Barat.
Seorang diplomat Uni Eropa mengatakan Uni Eropa perlu menemukan cara untuk mengatasi disinformasi Rusia di Rusia itu sendiri, serta di negara-negara Eropa barat seperti Jerman dan di negara-negara Baltik.
November lalu, Rusia meluncurkan sebuah organisasi media pemerintah, di mana ratusan wartawan Rusia luar negeri ditugaskan untuk melawan propaganda Barat.
Pemanfaatan media oleh Rusia ini pernah terungkap, ketika koresponden Russia Today yang berbasis di London, Sara Firth mengundurkan diri Juli lalu setelah dia merasa media tempatnya bekerja itu melakukan misinformasi soal tragedi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17.
Empat bulan sebelumnya koresponden Russia Today yang berbasis di Washington, Liz Wahl, juga mengundurkan diri hidup karena militer Moskow melakukan intervensi di Crimea. ”Ada kekhawatiran yang berkembang dengan propaganda Rusia dan itu muncul sekarang,” ujar seorang diplomat Uni Eropa yang berbicara dalam kondisi anonim kepada Reuters.
()