Abbott Emoh Ribut dengan Indonesia
A
A
A
SYDNEY - Perdana Menteri Australia, Tony Abbott mengaku enggan bertengkar secara diplomatik dengan Indonesia, walaupun dirinya mengaku kecewa dengan sikap yang ditujukan pemerintah Indoensia yang tidak mau memberikan pengampunan pada dua gembong narkoba asal Australia.
"Saya tidak memiliki urusan untuk bertengkar dengan siapapun," ucap Abbott dalam sebuah pernyataan. Dirinya mengaku memahami tujuan utama dari Indonesia kenapa melakukan eksekusi itu. Tapi, sebagai kepala pemerintahan, dirinya juga wajib berusaha untuk membebaskan dua warganya itu.
"Kami mengerti tujuan pemerintah Indoensia melakukan eksekusi mati, yakni untuk menindak para pengedar narkoba di negara mereka," Abbott menambahkan, seperti dilansir Sky News pada Rabu (11/3/2015).
Sikap Abbott ini sejatinya seperti bertolak belakang dengan beberapa pernyataan yang dia ucapkan sebelumnya. Dalam beberapa kesempatan, Abbott mengatakan pihaknya akan menunjukan kepada dunia betapa tidak senangnya mereka terhadap Indonesia karena melakukan eksekusi itu.
Pernyataan pemimpin Australia ini sendiri muncul tidak lama setelah Menteri koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia, Tedjo Edhy Purdijatno melemparkan ancaman balik pada Australia. Dirinya mengatakan, jika Canbera bertindak gegabah maka Indonesia bisa saja akan membiarkan para imigran masuk Australia, yang tentu saja akan merepotkan mereka.
"Saya tidak memiliki urusan untuk bertengkar dengan siapapun," ucap Abbott dalam sebuah pernyataan. Dirinya mengaku memahami tujuan utama dari Indonesia kenapa melakukan eksekusi itu. Tapi, sebagai kepala pemerintahan, dirinya juga wajib berusaha untuk membebaskan dua warganya itu.
"Kami mengerti tujuan pemerintah Indoensia melakukan eksekusi mati, yakni untuk menindak para pengedar narkoba di negara mereka," Abbott menambahkan, seperti dilansir Sky News pada Rabu (11/3/2015).
Sikap Abbott ini sejatinya seperti bertolak belakang dengan beberapa pernyataan yang dia ucapkan sebelumnya. Dalam beberapa kesempatan, Abbott mengatakan pihaknya akan menunjukan kepada dunia betapa tidak senangnya mereka terhadap Indonesia karena melakukan eksekusi itu.
Pernyataan pemimpin Australia ini sendiri muncul tidak lama setelah Menteri koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia, Tedjo Edhy Purdijatno melemparkan ancaman balik pada Australia. Dirinya mengatakan, jika Canbera bertindak gegabah maka Indonesia bisa saja akan membiarkan para imigran masuk Australia, yang tentu saja akan merepotkan mereka.
(esn)