Fatwa Qatar Serukan Penghancuran Piramida dan Sphinx

Selasa, 03 Maret 2015 - 17:15 WIB
Fatwa Qatar Serukan Penghancuran Piramida dan Sphinx
Fatwa Qatar Serukan Penghancuran Piramida dan Sphinx
A A A
DOHA - Sebuah fatwa agama di Qatar menyerukan penghancuran bangunan Piramida dan Sphinx di Mesir. Alasannya, bangunan kuno terkenal itu dianggap berhala.

Fatwa itu pertama kali diterbitkan oleh situs Islam Web dan sempat beredar secara online. Bahkan, dokumen fatwa itu telanjur dilansir sejumah media Mesir, seperti Youm 7 dan al-Fagr. Menurut isi dalam fatwa itu, penghancuran Piramida dan Sphinx sebagai “kewajiban agama”.

Menurut Al Arabiya, Selasa (3/3/2015), fatwa itu diketahui terbit pertama kali pada bulan Desember 2012. Tapi, karena memicu kontroversi, dokumen asli fatwa itu tidak bisa dilihat lagi secara online.

Kendati demikian, media-media Mesir sudah melakukan screengrab dari dokumen fatwa itu. “Pembongkaran Piramida dan Sphinx adalah kewajiban agama,” bunyi fatwa itu.

“(Penghancuran) monumen (Piramida dan Sphinx) adalah ketentuan syariah, karena banyak teks yang telah ditetapkan. Teks pada masalah ini sangat banyak dan dikenal baik, tapi (untuk menerapkannya) mereka tertahan dengan kemampuan,” lanjut isi fatwa itu.

”Dan, jika tidak mungkin untuk menghancurkan Piramida dan Sphinx sebagai akibat dari kebijakan otoritas yang mencegah hal itu, umat Islam tidak akan melakukan dosa,” imbuh isi fatwa yang kontroversial tersebut.

Pada tahun 2012, ilmuwan Mesir pernah mengecam setiap fatwa yang menyerukan penghancuran bangunan kuno di Mesir itu.

Sekadar diketahui, situs Islam Web selama ini dikenal berafiliasi dengan sebuah kementerian di Qatar. Pada tahun 2006, situs itu juga pernah menerbitkan fatwa, di mana ada hukuman yang memungkinkan “terdakwa” dibakar hingga tewas.

Judul fatwa itu adalah “The Burning of Ias bin Abdul Yalil By Abu Bakr". Tapi, pada bulan lalu fatwa itu dihapus setelah kelompok Islamic State Iraq and Syria (ISIS) membakar pilot Yordania Mouath al-Kasaesbeh secara hidup-hidup.

Terlepas dari adanya fatwa kontroversial itu, hubungan Mesir dan Qatar masih tegang sejak Presiden Mohamed Morsi yang didukung Ikhwanul Muslimin di Mesir dan Doha digulingkan militer Mesir pada 2013. Puncaknya, Mesir menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5601 seconds (0.1#10.140)