Duma Rusia: AS Punya Salah Besar dalam Kisruh Ukraina
A
A
A
MOSKOW - Duma Negara (lembaga legislatif) Rusia mengatakan, Amerika Serikat (AS) menanggung kesalahan cukup besar karena “mengendalikan” kekisruhan di Ukraina. Krisis Ukraina kini mengancam seluruh Eropa.
“Alih-alih mempromosikan resolusi damai untuk krisis (Ukraina), Washington dan sekutunya justru bertekad menerapkan sanksi terhadap Rusia. (Langkah AS) sebagian untuk menutupi kesalahan mereka sendiri,” kata juru bicara Duma Negara Rusia, Sergey Naryshkin, dalam konferensi pers, Jumat (27/2/2015).
”Rasa bersalah dari AS untuk peristiwa-peristiwa yang cukup besar sudah jelas ke seluruh dunia,” ujarnya. Naryshkin melanjutkan, bahwa kebijakan penjatuhan sanksi AS pada Rusia hanyalah pemerasan ekonomi.”Yang tidak ada hubungannya dengan hukum.”
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan penderitaan yang dialami Ukraina adalah akibat langsung dari intervensi Barat.
”Selama seperempat abad prinsip-prinsip kunci dari Perserikatan Bangsa-Bangsa telah dilanggar secara sistematis. AS dan negara-negara Barat lainnya mengabaikan aturan dasar hukum internasional, mereka banyak menggunakan standar ganda dan tidak ragu-ragu untuk melakukan intervensi langsung dalam urusan kedaulatan negara lain,” kata Lavrov.
“Dampak dari kebijakan ini sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat dari Yugoslavia, Irak, Libya dan sekarang Ukraina,” ujar Lavrov.
“Alih-alih mempromosikan resolusi damai untuk krisis (Ukraina), Washington dan sekutunya justru bertekad menerapkan sanksi terhadap Rusia. (Langkah AS) sebagian untuk menutupi kesalahan mereka sendiri,” kata juru bicara Duma Negara Rusia, Sergey Naryshkin, dalam konferensi pers, Jumat (27/2/2015).
”Rasa bersalah dari AS untuk peristiwa-peristiwa yang cukup besar sudah jelas ke seluruh dunia,” ujarnya. Naryshkin melanjutkan, bahwa kebijakan penjatuhan sanksi AS pada Rusia hanyalah pemerasan ekonomi.”Yang tidak ada hubungannya dengan hukum.”
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan penderitaan yang dialami Ukraina adalah akibat langsung dari intervensi Barat.
”Selama seperempat abad prinsip-prinsip kunci dari Perserikatan Bangsa-Bangsa telah dilanggar secara sistematis. AS dan negara-negara Barat lainnya mengabaikan aturan dasar hukum internasional, mereka banyak menggunakan standar ganda dan tidak ragu-ragu untuk melakukan intervensi langsung dalam urusan kedaulatan negara lain,” kata Lavrov.
“Dampak dari kebijakan ini sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat dari Yugoslavia, Irak, Libya dan sekarang Ukraina,” ujar Lavrov.
(mas)