Gembong Narkoba Brasil Nangis sebelum Didor di Indonesia

Senin, 23 Februari 2015 - 10:24 WIB
Gembong Narkoba Brasil...
Gembong Narkoba Brasil Nangis sebelum Didor di Indonesia
A A A
JAKARTA - Kisah gembong narkoba asal Brasil, Marco Archer Cardoso Moreira, yang menangis di menit-menit terakhir sebelum dieksekusi di Indonesia bulan lalu terungkap. Pastor Charles Patrick Edward Burrows atau dikenal sebagai Romo Carolus membeberkan kisah itu.

Menurut Pastor kelahiran Irlandia yang sudah jadi warga Indonesia sejak 1983 itu, Marco pada bulan lalu diseret keluar dari selnya di Nusakambangan. Dia menjerit dan menangis. Bahkan, ritual agama terakhirnya juga ditolak.

Kisah itu dibeberkan Romo Carolus kepada Fairfax yang dilansir Independent hari Minggu. Marco didor oleh regu tembak Indonesia pada 18 Januari 2015 lalu di Nusakambangan. ”Tidak ada yang menghibur Marco,” kata Romo Carolus. ”Dia harus diseret dari selnya, menangis dan berkata 'tolong saya',” lanjut Romo Carolus.

Gara-gara eksekusi terhadap Marco, Presiden Brasil Dilma Rousseff bereaksi keras pada Indonesia. Dia menolak surat mandat Duta Besar (Dubes) baru Indonesia untuk Brasil, Toto Riyanto. (Baca: Warganya Dieksekusi, Presiden Brasil Tolak Dubes Indonesia)

Parahnya, Dubes Toto terkesan dipermainkan, sebab dia ditolak Presiden Brasil justru setelah tiba di istana presiden di Brasisilia sebagai tamu undangan resmi.

Indonesia pun tidak terima Dubes Toto Dipermainkan. Indonesia akhirnya menarik Dubes baru untuk Brasil itu ke Jakarta. DPR Indonesia menyebut perlakuan pemerintah Brasil pada Dubes Toto sebagai pelecehan diplomatik.

Selain Marco, masih ada satu warga Brasil lain yang bakal dieksekusi dalam waktu dekat. Dia adalah Rodrigo Gularte, yang disebut-sebut menderita skizofrenia atau gangguan mental. Dia kerap kali berhalusinasi bahwa dia telah dibebaskan dari hukuman mati di Indonesia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1100 seconds (0.1#10.140)