Penyerang Copenhagen Diduga Terinspirasi Teror Charlie Hebdo
Penyerang Copenhagen Diduga Terinspirasi Teror Charlie Hebdo
A
A
A
COPENHAGEN - Polisi Denmark mengatakan, pelaku penembakan di dekat sinagog di Copenhagen, diduga terinspirasi pelaku teror berdarah di kantor majalah satire Prancis, Charlie Hebdo.
Pelaku penembakan itu telah ditembak mati setelah menembak tiga orang, di mana dua di antaranya tewas. Insiden itu terjadi setelah sebelumnya muncul perdebatan kebebasan berbicara di Copenhagen. (Baca: Polisi Tembak Mati Penyerang Copenhagen)
Pelaku diketahui bernama Omar El Hussein, 22, warga kelahiran Denmark. Menurut polisi, pelaku memiliki catatan pelanggaran kriminal. Hussein, bahkan baru dua minggu dibebaskan dari penjara.
Menurut koran Ekstra Bladet, Hussein pada 2013 pernah menikam seorang pria beberapa kali. Polisi mengaku telah menemukan senapan otomatis yang diduga digunakan Hussein dalam penyerangan tersebut. Pelaku melakukan aksi itu sendirian.
Motif penembakan sampai saat ini belum jelas. Namun, Jens Madsen, perwakilan dari Pihak Keamanan dan Intelijen (PET) Denmark, seperti dilansir Russia Today, semalam, mengatakan bahwa pria bersenjata itu ”mungkin telah terinspirasi oleh peristiwa yang terjadi di Paris beberapa waktu yang lalu.”.
Seperti diketahui, pada tanggal 7 Januari 2015, kantor majalah satire Prancis, Charlie Hebdo, yang dikenal karena menerbitkan kartun Nabi Muhammad diserang dua pria bersenjata.
Para penyerang dalam aksinya mengaku bahwa aksi mereka sebagai balas dendam untuk kehormatan nabi yang dihina majalah itu. Serangan itu berlanjut dengan penyanderaan di supermarket Yahudi di Paris. Total korban tewas dalam s erangan di Paris kala itu mencapai 17 orang.
Pelaku penembakan itu telah ditembak mati setelah menembak tiga orang, di mana dua di antaranya tewas. Insiden itu terjadi setelah sebelumnya muncul perdebatan kebebasan berbicara di Copenhagen. (Baca: Polisi Tembak Mati Penyerang Copenhagen)
Pelaku diketahui bernama Omar El Hussein, 22, warga kelahiran Denmark. Menurut polisi, pelaku memiliki catatan pelanggaran kriminal. Hussein, bahkan baru dua minggu dibebaskan dari penjara.
Menurut koran Ekstra Bladet, Hussein pada 2013 pernah menikam seorang pria beberapa kali. Polisi mengaku telah menemukan senapan otomatis yang diduga digunakan Hussein dalam penyerangan tersebut. Pelaku melakukan aksi itu sendirian.
Motif penembakan sampai saat ini belum jelas. Namun, Jens Madsen, perwakilan dari Pihak Keamanan dan Intelijen (PET) Denmark, seperti dilansir Russia Today, semalam, mengatakan bahwa pria bersenjata itu ”mungkin telah terinspirasi oleh peristiwa yang terjadi di Paris beberapa waktu yang lalu.”.
Seperti diketahui, pada tanggal 7 Januari 2015, kantor majalah satire Prancis, Charlie Hebdo, yang dikenal karena menerbitkan kartun Nabi Muhammad diserang dua pria bersenjata.
Para penyerang dalam aksinya mengaku bahwa aksi mereka sebagai balas dendam untuk kehormatan nabi yang dihina majalah itu. Serangan itu berlanjut dengan penyanderaan di supermarket Yahudi di Paris. Total korban tewas dalam s erangan di Paris kala itu mencapai 17 orang.
(mas)
Explore More