Perang dengan Separatis, 47 Serdadu Myanmar Tewas
A
A
A
KOKANG - Militer Myanmar terlibat pertempuran dengan separatis di wilayah yang dekat perbatasan dengan China. Sebanyak 47 serdadu Myanmar dilaporkan tewas.
Demikian laporan media pemerintah Myanmar, Jumat (13/2/2014). Pertempuran ini mengecilkan harapan gencatan senjata di wilayah konflik di Myanmar yang dihuni kaum minoritas tersebut.
Menurut Global New Light of Myanmar, pemerintah Myanmar telah menginformasikan kepada pemerintah China perihal bentrokan militer Myanmar dan separatis yang berlangsung sejak 9 Februari 2015. Konflik pecah di wilayah Kokang, negara bagian Shan, di mana kelompok separatis di dominasi etnis Tionghoa.
“Militan Kokang dengan senjata berat termasuk senapan mesin anti-pesawat berusaha untuk merebut Ibu Kota wilayah Kokang, Laukkai, hanya beberapa kilometer dari perbatasan China, tetapi ditolak oleh tentara,” demikian laporan media setempat.
”Sejauh ini, pertempuran telah membuat 47 pasukan pemerintah tewas, 73 terluka dan lima kendaraan hancur,” imbuh laporan tersebut.
Masih menurut laporan media pemerintah Myanmar, kelompok pemberontak Kokang memiliki kekuatan 200 militan. Kelompok itu menyerang sebuah pangkalan militer di wilayah Kongyan, pada Kamis kemarin. Sedangkan tentara Myanmar meluncurkan lima serangan udara sebagai balasan.
Seorang analis independen, Richard Horsey, mengatakan serangan oleh pemberontak Kokang muncul "cukup berani". ”Setelah menderita seperti ini, komandan lokal (separatis) tidak akan mau menyerah,” katanya kepada AFP.
Demikian laporan media pemerintah Myanmar, Jumat (13/2/2014). Pertempuran ini mengecilkan harapan gencatan senjata di wilayah konflik di Myanmar yang dihuni kaum minoritas tersebut.
Menurut Global New Light of Myanmar, pemerintah Myanmar telah menginformasikan kepada pemerintah China perihal bentrokan militer Myanmar dan separatis yang berlangsung sejak 9 Februari 2015. Konflik pecah di wilayah Kokang, negara bagian Shan, di mana kelompok separatis di dominasi etnis Tionghoa.
“Militan Kokang dengan senjata berat termasuk senapan mesin anti-pesawat berusaha untuk merebut Ibu Kota wilayah Kokang, Laukkai, hanya beberapa kilometer dari perbatasan China, tetapi ditolak oleh tentara,” demikian laporan media setempat.
”Sejauh ini, pertempuran telah membuat 47 pasukan pemerintah tewas, 73 terluka dan lima kendaraan hancur,” imbuh laporan tersebut.
Masih menurut laporan media pemerintah Myanmar, kelompok pemberontak Kokang memiliki kekuatan 200 militan. Kelompok itu menyerang sebuah pangkalan militer di wilayah Kongyan, pada Kamis kemarin. Sedangkan tentara Myanmar meluncurkan lima serangan udara sebagai balasan.
Seorang analis independen, Richard Horsey, mengatakan serangan oleh pemberontak Kokang muncul "cukup berani". ”Setelah menderita seperti ini, komandan lokal (separatis) tidak akan mau menyerah,” katanya kepada AFP.
(mas)