Banyak Militan Membelot, ISIS Krisis Pembom Bunuh Diri
A
A
A
RAQQA - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kini mulai kekurangan martir yang bersedia melakukan aksi bom bunuh diri. Banyak militan ISIS membelot karena menolak untuk menjadi martir.
Sejak ISIS dikalahkan pasukan Kurdi di Kobane bulan lalu, banyak militan sedianya disiapkan untuk operasi bom bunuh diri. Namun, para militan itu diam-diam melarikan diri dan membelot ke kelompok pesaing ISIS.
Hal itu diungkap para aktivis Raqqa, Suriah. Menurut sumber di wilayah “khilafah” ISIS yang disebarkan para aktivis Suriah, kelompok ISIS kini memberlakukan pemeriksaan ketat untuk mencegah calon pembom bunuh diri melarikan diri dari tugas mereka.
”Ada ketegangan besar di Kota Raqqa, di mana ISIS mengalami banyak pembelotan dalam beberapa hari terakhir,” kata Abu Mohammed, seorang aktivis Raqqa, seperti dilansir Daily Mail, kemarin (9/2/2015).
”Sebuah sumber dari dalam ISIS telah mengkonfirmasi bahwa sebagian besar pembelotan berasal dari pelaku bom bunuh diri, di mana pembelotan ini dianggap pukulan yang menyakitkan bagi kelompok mereka,” lanjut Abu Mohammed.
Menurutnya, siapa pun yang tertangkap karena mencoba untuk menghindar dari perannya sebagai martir, maka kematian akan dialami militan ISIS tersebut.
ISIS kini juga gencar memberikan pelatihan untuk militan asing khusus untuk dijadikan martir. Alasannya, para militan asing dianggap kurang berpengalaman dalam berperang.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, ISIS setidaknya kehilangan 70 militannya akibat jadi target serangan balas dendam Yordania, setelah kelompok itu mengeksekusi pilot pesawat tempur mereka, Mouath al-Kasaesbeh dengan cara dibakar hidup-hidup.
Sejak ISIS dikalahkan pasukan Kurdi di Kobane bulan lalu, banyak militan sedianya disiapkan untuk operasi bom bunuh diri. Namun, para militan itu diam-diam melarikan diri dan membelot ke kelompok pesaing ISIS.
Hal itu diungkap para aktivis Raqqa, Suriah. Menurut sumber di wilayah “khilafah” ISIS yang disebarkan para aktivis Suriah, kelompok ISIS kini memberlakukan pemeriksaan ketat untuk mencegah calon pembom bunuh diri melarikan diri dari tugas mereka.
”Ada ketegangan besar di Kota Raqqa, di mana ISIS mengalami banyak pembelotan dalam beberapa hari terakhir,” kata Abu Mohammed, seorang aktivis Raqqa, seperti dilansir Daily Mail, kemarin (9/2/2015).
”Sebuah sumber dari dalam ISIS telah mengkonfirmasi bahwa sebagian besar pembelotan berasal dari pelaku bom bunuh diri, di mana pembelotan ini dianggap pukulan yang menyakitkan bagi kelompok mereka,” lanjut Abu Mohammed.
Menurutnya, siapa pun yang tertangkap karena mencoba untuk menghindar dari perannya sebagai martir, maka kematian akan dialami militan ISIS tersebut.
ISIS kini juga gencar memberikan pelatihan untuk militan asing khusus untuk dijadikan martir. Alasannya, para militan asing dianggap kurang berpengalaman dalam berperang.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, ISIS setidaknya kehilangan 70 militannya akibat jadi target serangan balas dendam Yordania, setelah kelompok itu mengeksekusi pilot pesawat tempur mereka, Mouath al-Kasaesbeh dengan cara dibakar hidup-hidup.
(mas)