Janggal, ISIS Bius Pilot Yordania sebelum Dibakar Hidup-hidup?

Selasa, 10 Februari 2015 - 16:28 WIB
Janggal, ISIS Bius Pilot...
Janggal, ISIS Bius Pilot Yordania sebelum Dibakar Hidup-hidup?
A A A
RIYADH - Media Arab Saudi melansir laporan kejanggalan tentang kondisi pilot Yordania, Mouath al-Kasaesbeh ketika dibakar hidup-hidup oleh militan ISIS. Kejanggalannya adalah sang pilot tampak seperti kehilangan kesadaran ketika api mendekatinya.

Hal itu memicu spekulasi bahwa pilot Yordania dibius dengan obat penenang sebelum dibakar militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dengan obat penenang itu, korban tidak tahu apa yang akan terjadi kepadanya.

Media Saudi, burnews.com, melaporkan, bahwa seorang militan ISIS mengaku memberikan obat kepada al-Kasaesbeh sehingga ia tidak berteriak ketika api menjalar ke tubuhnya. Dengan obat penenang itu, “pusat sensorik” pilot Yordania tersebut terganggu, sehingga dia tidak merasakan sakit ketika terbakar.

”Penting untuk dicatat bahwa (Kasaesbeh) tampak sadar dan tidak menyadari (bahaya) apa yang menantinya, karena beberapa waktu sebelumnya dia telah mengatakan, bahwa dia tidak takut,” tulis media Saudi itu mengutip seorang pakar yang dilansir Daily Mail, Selasa (10/2/2015).

Sebelum laporan kejanggalan ini muncul, telah ada laporan bahwa eksekusi terhadap pilot Yordania itu sejatinya sudah berlansung satu bulan sebelumnya. Namun, ISIS baru merilis video eksekusi tersebut beberapa hari lalu. (Baca juga: Ratu Cantik Rania: Yordania Hadapi Pembajak Islam)

Setelah video dirilis, para pejabat Yordania berjanji untuk membalas dengan keras dan cepat atas apa yang dilakukan ISIS terhadap pilot mereka. Pembalasan itu, salah satunya dengan mengeksekusi Sajida al-Rishawi, militan wanita Irak yang dianggap pahlawan ISIS.

Raja Yordania, Abdullah II, juga bereaksi keras dengan bersumpah untuk menghukum militan radikal itu di mana pun mereka bersembunyi. Yordania, setidaknya sudah meluncurkan 56 serangan bom terhadap basis-basis ISIS di Irak dan Suriah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0666 seconds (0.1#10.140)