Putra Dibakar ISIS, Ibu Pilot Yordania Jatuh Sakit
A
A
A
AMMAN - Issaf al-Kasaesbeh ibu dari pilot Yordania, Mouath al-Kasaesbeh pingsan dan sakit setelah ISIS merilis video pembakaran putranya. Ibu dari pilot Yordania itu kini dirawat di rumah sakit.
Issaf tidak kuat menyaksikan penderitaan putranya yang dieksekusi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) secara mengerikan. Dokter Ali Hamiada, direktur Rumah Sakit Karak di Yordania, mengatakan kondisi Issaf kini sudah stabil.
Sedangkan ayah Kasaesbeh, Safi al-Kasasbeh, menuntut semua kelompok teror dimusnahkan. Dia berupaya tegar ketika menerima kehadiran para pelayat.
Bulan lalu, ibu dari Kasaesbeh ikut demo di Amman, untuk menuntut pembebasan putranya yang disandera ISIS sejak Desember 2014. Dia jatuh sakit ketika suaminya yang marah menuntut pembalasan secara cepat atas kematian putra mereka.
”Saya menuntut balas dendam lebih besar dari sekadar mengeksekusi tahanan. Saya menuntut organisasi ISIS dimusnahkan,” kata Safi al-Kasaesbeh, seperti dilansir Daily Mail, semalam.
”Organisasi pembunuh ini, terdiri dari militan banyak negara di dunia, yang bertindak secara biadab, melanggar semua hukum internasional, kode etik, dan konvensi narapidana. Itulah sebabnya saya sangat menuntut pemerintah untuk segera membalas dendam atas darah Mouath dan martabat negara kita,” katanya kepada Al Jazeera.
Issaf tidak kuat menyaksikan penderitaan putranya yang dieksekusi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) secara mengerikan. Dokter Ali Hamiada, direktur Rumah Sakit Karak di Yordania, mengatakan kondisi Issaf kini sudah stabil.
Sedangkan ayah Kasaesbeh, Safi al-Kasasbeh, menuntut semua kelompok teror dimusnahkan. Dia berupaya tegar ketika menerima kehadiran para pelayat.
Bulan lalu, ibu dari Kasaesbeh ikut demo di Amman, untuk menuntut pembebasan putranya yang disandera ISIS sejak Desember 2014. Dia jatuh sakit ketika suaminya yang marah menuntut pembalasan secara cepat atas kematian putra mereka.
”Saya menuntut balas dendam lebih besar dari sekadar mengeksekusi tahanan. Saya menuntut organisasi ISIS dimusnahkan,” kata Safi al-Kasaesbeh, seperti dilansir Daily Mail, semalam.
”Organisasi pembunuh ini, terdiri dari militan banyak negara di dunia, yang bertindak secara biadab, melanggar semua hukum internasional, kode etik, dan konvensi narapidana. Itulah sebabnya saya sangat menuntut pemerintah untuk segera membalas dendam atas darah Mouath dan martabat negara kita,” katanya kepada Al Jazeera.
(mas)