Eksekusi Mati Takkan Rusak Hubungan Indonesia dan Australia
A
A
A
JAKARTA - Eksekusi mati yang akan dilakukan pemerintah Indonesia terhadap dua anggota sindikat narkoba Bali Nine asal Australia, dinilai tidak akan merusak hubungan Indonesia dan Australia.
Hal itu disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, Senin (2/2/2015). Dua warga Australia yang akan dieksekusi itu adalah Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.
Menurut Dubes Nadjib, hubungan kedua negara sudah sangat kuat. Sehingga kasus semacam ini tidak cukup untuk merusak hubungan kedua negara.
"Saya pikir hal ini tidak akan membawa pengaruh buruk bagi hubungan kedua negara, karena fondasi hubungan kedua negara sudah sangat baik," ucap Nadjib.
Namun, dia tidak bisa memungkiri bahwa Australia kemungkinan akan memberikan respon kuat bila eksekusi terhadap dua warganya benar-benar dijalankan.
Penarikan Dubes mungkin akan menjadi salah satu bentuk protes Australia.
"Saya tidak tahu apa yang akan mereka lakukan. Ini (penarikan Dubes) adalah salah satu tindakan diplomatis. Mereka bisa melakukan apa saja. Banyak yang bisa mereka lakukan untuk mengekspresikan rasa tidak suka mereka," kata Nadjib.
Hal itu disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, Senin (2/2/2015). Dua warga Australia yang akan dieksekusi itu adalah Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.
Menurut Dubes Nadjib, hubungan kedua negara sudah sangat kuat. Sehingga kasus semacam ini tidak cukup untuk merusak hubungan kedua negara.
"Saya pikir hal ini tidak akan membawa pengaruh buruk bagi hubungan kedua negara, karena fondasi hubungan kedua negara sudah sangat baik," ucap Nadjib.
Namun, dia tidak bisa memungkiri bahwa Australia kemungkinan akan memberikan respon kuat bila eksekusi terhadap dua warganya benar-benar dijalankan.
Penarikan Dubes mungkin akan menjadi salah satu bentuk protes Australia.
"Saya tidak tahu apa yang akan mereka lakukan. Ini (penarikan Dubes) adalah salah satu tindakan diplomatis. Mereka bisa melakukan apa saja. Banyak yang bisa mereka lakukan untuk mengekspresikan rasa tidak suka mereka," kata Nadjib.
(mas)