Mariupol Dibombadir, Ukraina Salahkan Rusia
A
A
A
KIEV - Pemerintah Ukraina menyalahkan Rusia akan serangan roket yang membunuh puluhan orang dan melukai ratusan lainnya di Mariupol, semalam. Ukraina menyatakan, Rusia harus bertanggung jawab karena terus memasok senjata ke separatis, dan mendesak Rusia untuk menghentikan tindakannya.
"Pemerintah Ukraina menekankan, bahwa Rusia, sebagai pihak yang terus memasok senjata kepada separatis dan terlibat langsung dalam berbagai pertempuran untuk bertanggung jawab."
"Banyak nyawa yang hilang di Volnovakha, Debaltseve, Donetsk, Mariupol dan banyak daerah lainnya akibat serangan-serangan yang dilakukan separatis yang didukung Rusia," ucap pihak Ukraina dalam rilis yang diterima Sindonews pada Minggu (25/1/2015).
Ukraina menegaskan akan terus mencari dukungan internasional untuk menekan Rusia agar terus berpegang teguh pada perjanjian Minsk dan menghentikan pengiriman pasukan dan juga alat-alat militer kepada separatis.
Dalam serangan yang berlangsung semalam di Mariupol, setidaknya 30 orang tewas dan 102 orang lainnya menderita luka-luka. Pihak separatis sendiri telah membantah serangan tersebut, dan menyatakan tidak memiliki teknologi untuk bisa melakukan serangan semacam itu.
"Pemerintah Ukraina menekankan, bahwa Rusia, sebagai pihak yang terus memasok senjata kepada separatis dan terlibat langsung dalam berbagai pertempuran untuk bertanggung jawab."
"Banyak nyawa yang hilang di Volnovakha, Debaltseve, Donetsk, Mariupol dan banyak daerah lainnya akibat serangan-serangan yang dilakukan separatis yang didukung Rusia," ucap pihak Ukraina dalam rilis yang diterima Sindonews pada Minggu (25/1/2015).
Ukraina menegaskan akan terus mencari dukungan internasional untuk menekan Rusia agar terus berpegang teguh pada perjanjian Minsk dan menghentikan pengiriman pasukan dan juga alat-alat militer kepada separatis.
Dalam serangan yang berlangsung semalam di Mariupol, setidaknya 30 orang tewas dan 102 orang lainnya menderita luka-luka. Pihak separatis sendiri telah membantah serangan tersebut, dan menyatakan tidak memiliki teknologi untuk bisa melakukan serangan semacam itu.
(esn)